Community In Academy, Part 3

Part 3: Dueling together

Kini di dormitory merah, Levin dan Juno bersama Aaron dan Edward tengah berbicara dengan 4 duelist yang berdiri menenteng backpack(tas) mereka dengan posisi diantara kamar Levin dan Juno serta kamar Aaron dan Edward yang tepat di sampingnya. Mereka melihat badge pengenal empat duelist itu, yaitu Muthui Ndiritu dan Melvin Cheruiyot dari Kenya serta Jakobo Nkosi dan Kwanele Mthembu dari Afrika Selatan.

Edward: So, you all didn’t get a room, how come it happens?

Kwanele: Well, we see the digital word which says ‘OCCUPIED’ in every room’s door. It also says how many duelist in the room.

Muthui: And we see that all rooms in the 8th floor and 7th floor are already have at least 3 people.

Jakobo: We also goes around 6th, 5th, and 4th floor, there is at least 2 people in every room.

Melvin: And after that, we decide to skip looking through this floor. We go to the first and second floor, which are all occupied fully, so we decide to look in this floor.

Levin: Hmm, so four of you want to be together in a room?

Kwanele: Yes, because we came from the same continent, so please.

Jakobo: If you guys can give us one of these 2 rooms, we will be so thankful.

Aaron: Hmm, I think me and Edward can join Levin and Juno, don’t you think so, Edward?

Edward: Yes, I am fine with that. So, Levin, could you let me and Aaron join your room?

Levin: Of course, I knew Aaron well, so why should I not let both of you join?

Juno: It’s better to occupying a room in dormitory with four people rather than only two. Sure, Edward, you and Aaron should join me and Levin.

Kwanele: Thank you, friends, we are so grateful.

Jakobo: Alternatively, me and Kwanele could ask either two of you to share the room, so does Muthui and Melvin.

Melvin: But we decide to stay in a room together, not because we are all Africans.

Edward: So, why? Do all of you worry about us being racist?

Muthui: No, we didn’t think about you guys like that, but we are already like a family when we duel in the afternoon.

Melvin: It was when we didn’t get a room because other duelists get to occupy each room in the fifth floor of this dorm.

Kwanele: And then, me and Jakobo have an introduction with Melvin and Muthui, we also duel each other in the hallway, because there is nothing else four of us can do.

Jakobo: We stopped dueling when the headmaster tells us to get dinner. So I didn’t finish my duel with Muthui.

Melvin: And me too, almost finishing duel with Kwanele.

Muthui: You guys get the point we are talking about, right?

Levin: I think I know, so you guys want to ask me, Edward, Juno, and Aaron for a duel?

Kwanele: Yes, correct, my friend.

Jakobo: And just treat the duel as the sign of our thanks to you all.

Muthui: Unless you guys don’t like to duel.

Edward: Of course we will, but let us decide the place first.

Edward dan Levin saling berbisik mengenai tempat duel yang cocok, sedangkan keenam duelist lainnya hanya menunggu mereka selesai menentukan tempat duel.

Levin: Okay, me and Edward wants to duel in plainsland near the forest, do all of you agree?

Jakobo: I like the place, I agree.

Kwanele: Me too, it’s a great viewing place to duel.

Muthui & Melvin: Yes, I agree too.

Juno: Well, a good place to duel.

Aaron: I am fine with that place.

Edward: Okay, let us prepare to go.

Edward dan Aaron terlebih dulu masuk ke kamar mereka untuk mengambil backpack kepunyaan masing-masing, mereka berdua lalu memindahkannya ke kamar di samping kiri yaitu kamar Levin dan Juno. Keempat duelist Afrika lalu masuk ke kamar yang sudah kosong itu, mereka juga meletakkan backpack ke dua ranjang bertingkat, Kwanele dan Muthui meletakkan tas di kasur bagian atas sedangkan Jakobo dan Melvin meletakkan tas di kasur bagian bawah. Mereka pun selesai, lalu Juno yang sedang melihat layar smartphone-nya bicara pada ketujuh duelist lain.

Juno: Wait guys, this academy’s website says that we have to start wearing the dormitory jacket, because it’s nighttime. And also, if we doesn’t wear the jacket, we are not permitted to attend classes which is starting tomorrow. There are four jackets in every room’s wardrobe.

Edward melihat juga website akademi dengan smartphone-nya, ia juga menunjukkan pada keempat duelist Afrika.

Melvin: Okay, now we should all wear the jacket.

Jakobo, Kwanele, Melvin, dan Muthui kembali masuk ke kamar mereka, untuk mengambil jaket di lemari pakaian yang tersedia. Sedangkan Levin dan Juno juga masuk ke kamar mereka untuk mengambil jaket, beserta Aaron dan Edward. Setelah delapan duelist itu selesai mengenakan jaket warna merah, maka mereka sama-sama hendak menuju tempat duel yang disepakati. Mereka menutup pintu kamar, lalu menuruni tangga ke lantai 2. Terlihat oleh mereka bahwa beberapa duelist sedang berduel di hallway, mereka tidak merasa perlu menonton duel, karena mereka sendiri akan duel bersamaan. Lalu mereka juga turun ke lantai 1 dan hanya terlihat beberapa duelist yang bercakap-cakap di luar pintu kamar yang terbuka.

Sekitar 10 menit berjalan setelah keluar dari dormitory merah, mereka pun tiba di padang rumput yang dekat dengan hutan, juga dekat dengan toko kartu. Jakobo, Kwanele, Melvin, dan Muthui melirik sebentar toko kartu yang sudah bertanda ‘CLOSED’ di pintunya, mereka baru mengetahui adanya toko kartu karena tadi siang mereka tidak pergi keluar dari dormitory merah.

Kwanele: Wow, so there is a card shop here?

Edward: Yes, so if you guys want to buy cards with Duel Points, you guys need to come at this place.

Jakobo: Okay, some other time we will visit it.

Levin: Now then, who will duel who?

Muthui(sambil menghadap Aaron): I think I will duel you.

Aaron: Okay, so what about your friends?

Edward: Is it a single duel or tag duel? If it’s tag duel, I will be Aaron’s partner.

Kwanele: What is a tag duel, friend?

Edward: Tag duel is a duel which features 2 duelist pairing against another 2 duelist.

Jakobo: So, it is like a teamwork, right?

Juno: Yes, so do you guys want to do tag duel?

Muthui: No, I don’t think so, I am usually doing single duel, so it will be weird if I try to do tag duel, maybe some other time.

Levin: Okay, so who wants to duel me?

Melvin: I am, because our name is similar, haha.

Levin: Yes, I realize that, hahah.

Jakobo: I want to duel you, Edward.

Edward: Sure, then... Juno will duel with Kwanele, right?

Kwanele: Yes, I let them choose their opponent, because I am just fine dueling anybody.

Aaron: Now then, let us have a duel!

Edward: We had better take a distance, so we all can concentrate on the duel without being distracted by other duel.

Tujuh duelist lainnya mengangguk menyetujui usul Edward, kemudian delapan duelist itu mengambil posisi duel di area padang rumput, Edward dan Jakobo berada pada posisi paling barat, kemudian sekitar 10 meter di arah timur mereka ada Aaron dan Muthui. Sekitar 10 meter ke arah tenggara dari situ ada Levin yang hendak duel dengan Melvin. Dan juga sekitar 10 meter ke arah barat daya lagi ada Juno yang siap berduel melawan Kwanele. Delapan duelist itu sepakat menggunakan 40 kartu saja pada deck(tidak termasuk Extra Deck), sehingga Levin, Juno, Aaron, dan Edward mengurangi beberapa kartu dari deck mereka dan menyimpannya di saku jaket. Setelah itu mereka semua mulai mengaktifkan duel disk masing-masing, dan mengeluarkan deck dari deck holder pada duel disk, lalu sama-sama men-shuffle deck. Sesudah men-shuffle, mereka menaruh kembali deck pada deck holder di duel disk. Angka 5000 tertera pada counternya yang menunjukkan duel siap dimulai.

(Point of view masing-masing duel dipisah, meskipun duel terjadi bersamaan)

--------------------------------------------------
DUEL point of view: Edward vs Jakobo
--------------------------------------------------

Edward dan Jakobo sama-sama menarik 5 kartu dengan tangan kanan mereka, kemudian mereka sama-sama memindahkan 5 kartu ke tangan kiri untuk digenggam.

Edward: Do you want to get first turn?

Jakobo: No, your turn first.

Edward: Okay, my turn. Draw!

Edward menarik kartu lagi dari tumpukan deck-nya, ia mendapat kartu ‘Machine King’. Lima kartunya yang lain adalah ‘Satellite Cannon’; ‘Reflect Bounder’; ‘Drillago’; ‘Negate Attack’; dan ‘Cyber Dragon’. Ia memutuskan untuk mengawali duel dengan memainkan satu kartu saja dan tidak perlu memanggil monster lebih dulu karena suatu hal.

Edward: I set a card, turn end.

Kartu yang di-set Edward adalah ‘Negate Attack’, satu-satunya kartu yang bukan Monster Card.

Jakobo: My friend, don’t you have any monster to summon?

Edward tidak menjawab pertanyaan Jakobo, ia hanya tersenyum. Jakobo pun heran namun segera memulai gilirannya.

Jakobo: My turn! Draw!

Jakobo menarik kartu ke-6 dari tumpukan deck-nya, dan mendapat kartu ‘Jerry Beans Man’. Lima kartunya yang sudah terlebih dahulu ditarik tadi adalah ‘Vampire Orchis’; ‘Mystic Tomato’; ‘Stim-Pack’; ‘Stumbling’; dan ‘Lord Poison’.

Jakobo: I summon Jerry Beans Man in attack position! Then I use Equip Spell ‘Stim-Pack’ to increase its ATK.

Monster yang awalnya memiliki ATK sebesar 1750 kini bertambah ATK-nya menjadi 2450 karena efek ‘Stim-Pack’, namun di setiap Standby Phase pemilik monsternya, ATK akan berkurang sebesar 200. (Standby Phase adalah saat dimana seorang duelist baru saja menarik kartu dari deck-nya)

Jakobo: Battle phase! Jerry Beans Man direct attack!

Monster milik Jakobo menyerang, lalu Edward bersuara.

Edward: Activate face-down Trap card! ‘Negate Attack’!

Karena efek ‘Negate Attack’, ‘Jerry Beans Man’ milik Jakobo tidak jadi menyerang dan Battle Phase otomatis berakhir. Jakobo mendengus, ia tak menyangka kalau serangannya akan gagal. Karena Battle Phase berakhir, Jakobo memasuki Main Phase 2.

(Main Phase adalah masa dimana seorang duelist memainkan kartu di tangan mereka atau di arena mereka. Di fase ini duelist dapat melakukan sekali Normal Summon, Set(monster), ataupun Tribute Summon, mengaktifkan Spell Card dari tangan atau di arenanya, dan mengaktifkan Trap Card yang sudah di-set pada gilirannya yang lalu. Main Phase terdiri dari Main Phase 1 dan Main Phase 2, diantaranya adalah Battle Phase. Jika duelist sudah melakukan Normal Summon, Set, atau Tribute Summon pada Main Phase 1, ia tidak bisa lagi melakukan Normal Summon, Set, atau Tribute Summon pada Main Phase 2. Spell card dan Trap card dapat di-set berapa banyakpun pada dua Main Phase, dan juga diaktifkan berapa kalipun)

Jakobo: I set a card, turn end.

Kartu yang di-set oleh Jakobo adalah ‘Stumbling’, ia berniat mengaktifkannya di giliran berikutnya jika keadaan mendesak.

Edward berharap akan mendapat kartu yang cocok untuk membantu kondisinya agar unggul dalam duel. Karena ia tahu kalau diantara kartu-kartu yang digenggamnya belum ada yang bisa mengalahkan monster milik Jakobo.

Edward: My turn. Draw!

Edward lega karena ia menarik kartu ‘Limiter Removal’. Maka ia mulai memainkan combo sesuai yang tadi direncanakannya.

Edward: I special summon Cyber Dragon attack mode. Because you have a monster and I have none, so I can do this special summon.

Jakobo terkejut, ia baru tahu ada monster yang memiliki efek special summon, namun ia lega karena ATK Cyber Dragon hanya 2100, masih kalah dibandingkan monster miliknya yaitu ‘Jerry Beans Man’ yang di-equip ‘Stim-Pack’.

Edward tersenyum, dan melanjutkan gilirannya.

Edward: Battle phase! ‘Cyber Dragon’ attack ‘Jerry Beans Man’.

Monster milik Edward menyerang, yang membuat Jakobo lagi-lagi terkejut. Dan Edward kembali mengejutkannya.

Edward: Activate Quick-play Spell ‘Limiter Removal’! Cyber Dragon’s ATK is doubled!

Jakobo melihat jelas ATK monster berbentuk mesin milik Edward mulai menaik hingga menjadi 4200 dan menghancurkan monster miliknya. Kemudian LP(Life Points) Jakobo berkurang dari 5000 menjadi 3250, akibat Battle Damage sebesar selisih ATK dua monster yang bertarung tadi. Jakobo menaruh kartu ‘Jerry Beans Man’ dan ‘Stim-Pack’ ke graveyard zone pada duel disk-nya. (Equip Spell Card akan ikut masuk graveyard zone apabila monster yang di-equip hancur dari arena pertarungan.)

Edward: My turn is not end yet. I tribute ‘Cyber Dragon’, Tribute Summon ‘Machine King’.

Edward sedang memasuki Main Phase 2, dan karena tadi dia belum melakukan Normal Summon di Main Phase 1, maka ia bisa melakukannya di Main Phase 2 ini.

Jakobo mengernyitkan alis, ia heran kenapa Edward mengorbankan ‘Cyber Dragon’ yang memiliki ATK tinggi untuk memanggil ‘Machine King’ yang hanya memiliki ATK 2200.

Edward: Machine King’s effect! Its ATK increase 100 for every Machine-type monster exist on the field, including itself.

Jakobo melihat jelas ATK-nya ‘Machine King’ bertambah dari 2200 menjadi 2300. Namun ia masih tidak tahu kenapa tadi Edward mengorbankan ‘Cyber Dragon’ yang ATK-nya 4200 maka ia bertanya.

Jakobo: My friend, why do you tribute your super-powered Cyber Dragon?

Edward: Hahaha, you will know if you check my graveyard zone to see the full effects of ‘Limiter Removal’.

Jakobo: Okay, I will check now.

Jakobo mengaktifkan fitur ‘check opponent’s graveyard zone’ pada duel disk-nya, dan ia melihat detail efek kartu ‘Limiter Removal’. Setelah beberapa detik membacanya, barulah ia mengerti dan tertawa ringan. Edward ikut tertawa ringan juga.

Jakobo: So, it has side effect. No wonder you tribute your monster. Smart move, my friend.

Edward: Thank you, my turn is over. Turn end!

Jakobo: Then it’s my turn again. Draw!

--------------------------------------------------
DUEL point of view: Aaron vs Muthui
--------------------------------------------------

Di tempat Aaron dan Muthui berduel, mereka juga sama-sama menarik 5 kartu dari tumpukan deck kemudian menggenggam dengan tangan kiri.

Aaron: You can go first, my friend.

Muthui: Okay, my turn. Draw!

Muthui menarik satu kartu lagi dari tumpukan deck-nya yaitu ‘Kangaroo Champ’. Lima kartu lain yang digenggamnya adalah ‘Prevent Rat’; ‘Soul Tiger’; ‘A Cat of Ill Omen’; ‘Berserk Gorilla’; ‘Desertapir’. Semuanya adalah kartu monster, ia tidak heran karena mengingat deck-nya memang sangat sedikit Spell Card atau Trap Card. Ia memulai giliran dengan memilih kartu ‘Prevent Rat’.

Muthui: I set a monster, turn end.

Aaron: Okay, then it’s my turn now. Draw!

Aaron menarik kartu dari tumpukan deck-nya, yaitu ‘Hyper Hammerhead’. Ia menyatukannya diantara lima kartu lain di tangan kirinya, yang merupakan ‘Lightning Vortex’; ‘Gravity Axe-Grarl’; ‘Change of Heart’; ‘Sword Hunter’; dan ‘Penguin Soldier’. Aaron memilih sebuah kartu monster untuk dimainkan dan satu Spell Card.

Aaron: I set a monster, then set a card. Turn end!

Kartu yang di-set Aaron adalah ‘Penguin Soldier’ dan Spell Card ‘Gravity Axe-Grarl’.

Muthui: So it’s my turn again. Draw!

Kartu yang didapatnya adalah ‘Swords of Revealing Light’. Ia langsung senang, maka ia segera mengaktifkan kartu itu.

Muthui: Activate ‘Swords of Revealing Light’!

Efek kartu itu membuat Aaron tidak dapat menggunakan monsternya untuk menyerang selama 3 giliran, serta mem-flip semua monster milik lawan. Maka Muthui tahu kalau monster yang tadi di-set Aaron adalah ‘Penguin Soldier’. Efek monster itu pun bekerja, Aaron dapat memilih 2 monster di arena untuk kembali ke tangan duelist pemiliknya.

Aaron: I choose only ‘Penguin Soldier’ to return to my hand.

Muthui: Really? You don’t want to choose my monster, too?

Aaron: Yes, I don’t want to.

Aaron sengaja tidak memilih monster milik Muthui yang posisinya face-down untuk dikembalikan ke tangan Muthui karena ia menduga kalau ATK monster itu tidak tinggi, atau monster itu memiliki efek FLIP jadi mungkin percuma kalau dikembalikan ke tangan, akan bisa di-set lagi oleh Muthui.

Muthui: Okay, my friend, then I flip summon it. ‘Prevent Rat’ attack mode.

Dugaan Aaron benar, ia hanya was-was menunggu monster yang akan di-summon selanjutnya oleh lawannya. Muthui memilih satu kartu monster lagi dari tangannya untuk di-summon.

Muthui: I summon ‘Berserk Gorilla’ attack mode!

Aaron berharap kartu berikutnya yang ditariknya dapat membalikkan keadaan, karena sekarang lawannya memiliki 2 monster. Ia sebenarnya punya 1 kartu di tangannya untuk memusnahkan 2 monster lawannya namun ia tidak punya monster yang cukup kuat untuk mengantisipasi kemungkinan lawannya men-summon monster dengan ATK yang hampir sebesar ‘Berserk Gorilla’.

Muthui: Sorry, my friend. Battle phase!

Aaron: It’s okay. Bring it on.

Muthui: Berserk Gorilla direct attack!

Aaron diserang secara langsung oleh solid vision ‘Berserk Gorilla’ lalu LP(Life Points)nya berkurang dari 5000 menjadi 3000 karena ATK monster tersebut adalah 2000.

Muthui: Prevent Rat direct attack!

Lagi-lagi LP Aaron berkurang dari 3000 menjadi 2500, karena ATK ‘Prevent Rat’ adalah 500.

Muthui: I end my turn.

Aaron: My turn, draw!

Kartu yang didapat Aaron adalah ‘Magical Mallet’. Ia berharap efek kartu ini bisa membantunya membalikkan keadaan.

Aaron: I activate ‘Magical Mallet’. Now I can pick any number of cards in my hand to shuffle it into my deck, then I draw the same number of cards.

Aaron memilih kartu ‘Penguin Soldier’ saja, lalu ia men-shuffle deck-nya setelah menyelipkan kartu tersebut. Setelah shuffle, ia menarik satu kartu dari tumpukan deck-nya. Kartu yang didapatnya adalah ‘Guardian Grarl’.

Aaron: Bingo! I activate ‘Lightning Vortex’ from my hand. I discard one card and destroy all of your face-up monsters.



Muthui: What? No!

Kartu yang Aaron discard ke graveyard zone adalah ‘Sword Hunter’. Efek ‘Lightning Vortex’ menghancurkan 2 monster milik Muthui.

Aaron: I summon ‘Hyper Hammerhead’ attack mode, and activate my face-down card.

Muthui melihat kartu face-down Aaron yaitu ‘Gravity Axe-Grarl’. Efeknya membuat ATK-nya monster milik Aaron bertambah dari 1500 menjadi 2000.

Aaron: I set a face-down card, then special summon ‘Guardian Grarl’ attack mode.

Muthui: What? 2500 ATK?!

Muthui tentu terkejut, karena monster bintang 5 yang di-special summon oleh Aaron memiliki ATK sebesar 2500.

Aaron: Because I cannot declare attack, then I don’t need to enter Battle Phase. I end my turn.

Efek ‘Swords of Revealing Light’ tinggal tersisa 2 giliran Aaron.

--------------------------------------------------
DUEL point of view: Levin vs Melvin
--------------------------------------------------

Levin dan Melvin sama-sama sudah men-shuffle deck dan kembali menaruhnya pada duel disk, setelahnya mereka berdua menarik 5 kartu untuk digenggam di tangan kiri.

Levin: Who’s getting first turn? You or me?

Melvin: I think you should get the first turn, because I want to see your cards.

Levin: Okay, my turn! Draw!

Levin menarik kartu lagi dari deck-nya dan kartu ke-6 yang didapatnya adalah ‘Cure Mermaid’. Lima kartunya yang tadi sudah lebih dulu ditarik dari tumpukan deck-nya adalah ‘Umi’; ‘Smashing Ground’; ‘Umiiruka’; ‘Mystik Wok’; ‘Fissure’.

Levin: I activate ‘Umiiruka’, now all WATER attribute monsters will gain 500 ATK and lose 400 DEF.

Melvin mulai menebak kalau semua monster Levin adalah attribute WATER, ia menunggu monster seperti apa yang akan di-summon lawannya.

Levin: I summon ‘Cure Mermaid’ attack mode! Its ATK becomes 2000, and its DEF becomes 400. (ATK dan DEF ‘Cure Mermaid’ awalnya adalah 1500 dan 800)

Melvin bersiul sekali melihat sosok solid vision ‘Cure Mermaid’. Levin menanggapi dengan tertawa ringan, dan melanjutkan gilirannya.

Levin: I set 2 cards, turn end.

Dua kartu yang di-set oleh Levin adalah ‘Smashing Ground’ dan ‘Mystik Wok’.

Melvin: My turn now. Draw!

Melvin menarik kartu ke-6 dari deck-nya dan mendapat ‘Manticore of Darkness’. Lima kartu lain di tangan kirinya adalah ‘Enraged Battle Ox’; ‘Great Long Nose’; ‘Panther Warrior’; ‘Nin-Ken Dog’; dan ‘Trap Hole’.

Melvin: I summon ‘Panther Warrior’ attack mode, then I set a card. Because I cannot attack with my monster, I end my turn.

Monster milik Melvin memiliki ATK 2000 juga, cukup tinggi untuk monster bintang 4. Namun efeknya adalah tidak dapat menyerang jika tidak mengorbankan satu monster lain.

Levin: My turn again. Draw! Standby Phase now, my Life Points increased by 800 because the effect of ‘Cure Mermaid’.

LP(Life Points) Levin bertambah dari 5000 menjadi 5800, Melvin agak takjub karena mengetahui ada monster yang bisa menambah LP. Kartu yang barusan didapat oleh Levin dari deck-nya adalah ‘Turtle Tiger’.

Levin: I activate face-down card, ‘Smashing Ground’. Your monster will be destroyed.

Melvin: Well, too bad.

Monster milik Melvin hancur, dan Levin melanjutkan gilirannya.

Levin: I summon ‘Turtle Tiger’ attack mode, its ATK becomes 1500 and its DEF becomes 1100. (ATK dan DEF ‘Turtle Tiger’ awalnya adalah 1000 dan 1500)

Melvin terpukau, ia melihat wujud monster Levin yang unik.

Levin: Sorry my friend. Battle phase!

Melvin: I’m alright, no need to say sorry.

Levin: Cure Mermaid direct attack!

LP(Life Points) Melvin berkurang dari 5000 menjadi 3000 akibat serangan ‘Cure Mermaid’.

Levin: Turtle Tiger direct attack!

Sekarang LP Melvin berkurang dari 3000 menjadi 1500. Levin melanjutkan gilirannya.

Levin: Now, in my Main Phase 2, I set a card. Turn end.

Kartu yang barusan di-set oleh Levin adalah ‘Fissure’.

--------------------------------------------------
DUEL point of view: Juno vs Kwanele
--------------------------------------------------

Di tempat Juno dan Kwanele berduel, mereka sudah selesai men-shuffle deck dan menaruh kembali pada duel disk yang menunjukkan angka 5000 sebagai LP(Life Points) dan pertanda duel bisa dimulai.

Kwanele: You first, my friend.

Juno: Okay, my first turn. Draw!

Juno menarik kartu ke-6 untuk memulai giliran pertamanya, dan ternyata adalah ‘White Dragon Ritual’. Ia kemudian menaruh kartu tersebut diantara lima kartu lain yakni ‘Spear Dragon’; ‘Mage Power’; ‘Book of Moon’; ‘Des Feral Imp’; ‘Gale Lizard’.

Juno: I set 2 cards, then summon ‘Spear Dragon’ attack mode. Turn end.

Kartu yang di-set oleh Juno adalah ‘Book of Moon’ dan ‘Mage Power’. Untuk giliran pertamanya, ia memutuskan untuk men-set 2 Spell card itu.

Kwanele: Then now it’s my first turn. Draw!

Kwanele menarik kartu tambahan untuk memulai gilirannya, dan mendapat kartu ‘Chain Energy’. Ia menyelipkan kartu tersebut diantara lima kartu lainnya yaitu ‘Kurama’; ‘Monstrous Bird’; ‘Birdface’; ‘Eagle Eye’; dan ‘Special Hurricane’.

Kwanele: I summon ‘Birdface’ attack mode. Then activate Continuous Spell ‘Chain Energy’.


TO BE CONTINUED...


By: E.D.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Between Dream And Reality, Part 12

GALLANT IMPACT, Chapter 25

GALLANT IMPACT, Chapter 29