GALLANT IMPACT, Chapter 25

Chapter 25: Your Double?

Warning?: Chapter ini tidak diperuntukkan pada orang ‘freak’ atau orang berpenyakit jantung. Terimakasih atas perhatiannya. #AbaikanJikaTerkesanLebay

Setelah Ricky menyelesaikan pembicaraan dengan Ega di telepon genggamnya, Melody memberikan sebotol POCARI SWEAT padanya. Ricky menerima minuman itu dan mengucapkan terima kasih pada pacarnya. Ia membuka tutup botol dan meminum seteguk, kemudian bicara pada kekasihnya.

Ricky: Melon, kamu tadi kok lama? Aku jadinya mengira kamu ganti pakaian ketika melihat salah satu member JKT48 yang mirip kamu tadi.

Melody: Emm, maaf Ricky, tadi banyak orang yang mau beli minuman juga, jadinya aku ngantri deh.

Ricky: Yasudah, gak apa-apa. Untung saja kamu cepat datang, kalau enggak bisa-bisa aku dikira oleh member-member JKT48 sebagai ‘fans garis keras’.

Melody: Eh, apa maksudnya ‘fans garis keras’? Kamu dapat darimana istilah itu, sayang?

Ricky: Tadi Edric sempat ngirim SMS untuk memberitahu aku agar terhindar dari julukan ‘fans garis keras’, itu sewaktu aku nanya dia kenapa artis yang tampil kayak girlband gitu. Terus aku nanya dia maksud istilah itu apa, dan dia bilang maksudnya adalah fans dari seorang artis atau selebriti yang mengaku jadi pacar selebriti itu. Aku tentu aja heran, tapi si Edric gak balas SMS-ku lagi pas aku nanya maksud terperinci-nya. Rupanya itu tadi, aku salah orang mengira Delomy adalah kamu, ehehe.

Melody: Hmm, terus barusan Ega nelpon kamu kenapa?

Ricky: Gak tahu nih, dia minta aku datang ke rumahnya Ve. Dia lagi ada disana. Katanya sih ada kejutan. Eh, kamu udah minum atau belum?

Melody: Iya, tadi Ve juga SMS aku untuk ke rumahnya. Aku tadi udah minum fruit tea botol kok di kantin lantai atas. Sekarang mending kita ke sana aja biar tahu apa kejutannya.

Ricky mengangguk, ia menggandeng kekasihnya dan mereka menuju parkiran motor Gedung Timur. Ricky menghabiskan isi botol POCARI SWEAT dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di parkiran itu. Setelah Melody naik motornya Ricky, pemuda itu mulai menjalankan motornya keluar dari parkiran dan menuju rumah Ve. Rasa penasarannya semakin meningkat selama perjalanan menuju rumah kekasihnya Ega, ia berspekulasi bahwa kejutannya adalah diberikan hadiah ulang tahun oleh pasangan Ega dan Veranda. Sekitar 10 menit kemudian ia sampai di depan rumah Ve dan memarkirkan motor di samping motor Ega yang terparkir dekat dengan sebuah mobil warna silver. Melody memencet bel di samping pintu sambil digandeng oleh Ricky, dan beberapa detik kemudian Veranda membukakan pintu untuk pasangan itu, mahasiswi berkacamata itu memasang senyum aneh pada mereka.

Veranda menuntun Melody dan Ricky ke ruang tamu, lalu ia menyapa Ega serta 3 orang yang sedang duduk di sofa panjang. Dua orang pria dan seorang wanita itu berpakaian seperti seragam sekolah, tapi bukan putih abu-abu. Kemeja warna putih dengan dasi hitam dan dilapisi jaket hitam, serta celana panjang hitam dikenakan 2 orang pria sedangkan seorang wanita juga mengenakan kemeja putih dengan jaket hitam dan rok hitam.

Dua orang pria dan seorang wanita itu menoleh pada Veranda dan perhatian mereka juga teralih pada pasangan di samping mahasiswi berkacamata itu, yaitu Ricky dan Melody. Saat bertatapan, salah seorang pria dan Ricky sama-sama terkejut karena wajah mereka mirip. Dua orang lainnya tak kalah terkejut, begitu juga Melody. Sedangkan Veranda dan Ega tertawa melihat ekspresi mereka berlima. Ricky dan pria itu memiliki postur tubuh yang persis sama, potongan rambut yang mirip, dan wajah yang mirip walau tidak persis 100%. Wajah Ricky terlihat oriental sedangkan wajah pria itu tidak.

Ve: Hihi, sudah aku duga pasti kalian terkejut.

Melody: Ve, mereka bertiga siapa ya?

Ve: Hihihi, kak Melody. Perkenalkan, mereka bertiga adalah artis ibukota.

Ricky: Maksud kamu, dari Jakarta ya, Ve?

Ve: Iya, bang Ricky. Mereka ada syuting sinetron nanti sore sampai malam, jadi istirahat sejenak deh di rumahku ini, soalnya kan salah satu dari mereka sepupuku.

Melody: Eh, sepupumu yang mana, Ve?

Ve: Itu loh kak Melody, yang cewek. Namanya Jessica Milla, kakak sepupu aku.

Seseorang yang mirip dengan Ricky lalu buka suara.

Pria 1: Hai bro, kok kamu bisa mirip denganku? Heheh.

Ricky: Loh bang, aku gak tahu, ini aja aku baru tahu ada artis dari Jakarta yang mirip denganku.

Dan satu lagi perbedaan mereka terungkap, yaitu suara yang tidak mirip sedikitpun. Pria itu dan Ricky saling mendekat, kemudian bersalaman untuk perkenalan.

Pria 1: Perkenalkan, namaku Ricky Harun, aku biasa dipanggil fans-ku dengan nama Kirun.

Ricky: Kalau namaku Ricky Kusnadi, bang Kirun boleh manggil aku ‘Kikus’ heheh.

Mereka melepaskan jabat tangan itu dan artis bernama panggilan Kirun itu kembali bicara.

Kirun: Hahah, enggak deh. Kalau aku panggil kamu begitu, nanti aku malah salah bilang jadi tikus, hehehe.

Ricky: Oh, benar juga ya bang, hahaha.

Kirun: Kalau aku lihat-lihat, wajahmu oriental ya meskipun mirip denganku.

Ricky: Iya, ini bawaan genetik dari ayahku, bang. Adik perempuanku juga sama sepertiku, berwajah oriental.

Kirun: Hmm, dan ada satu lagi perbedaan antara aku dengan kamu.

Ricky: Maksud abang, perbedaan umur ya?

Kirun: Nah, itu dia. Tapi maksudku barusan bukan itu, melainkan aku tidak punya adik perempuan. Dan juga statusku yang sudah punya istri sedangkan kamu belum.

Ricky: Oh itu, haha benar bang. Aku cuma punya kekasih yaitu gadis ini.

Ricky menadahkan kepala sebentar pada Melody di sampingnya yang tersenyum, Kirun manggut-manggut kemudian menadahkan kepala ke belakang menoleh pada pria lain yang lebih tinggi darinya yang juga berseragam.

Kirun: Jadi gimana, Kevin? Menurutmu Ricky ini mirip denganku, bukan?

Pria 2: Iya, benar nih mas Kirun, dia mirip banget denganmu.

Ricky kemudian berjabat tangan dengan pria yang lebih tinggi itu dan ia baru mengetahui kalau orang itu adalah Kevin Julio, artis yang menjadi peran utama di sinetron Ganteng-Ganteng Serigala. Setelah itu sepupunya Ve juga berkenalan dengan Ricky, gadis berpipi tembem itu rupanya bernama Jessica Milla, dia juga menjadi peran utama seperti Kevin dan Kirun. Ketiga pemeran utama sinetron Ganteng-Ganteng Serigala juga berkenalan dengan Melody, kemudian Kirun bicara lagi pada Ricky.

Kirun: Hahaha, gua terkejut banget tadi. Gak nyangka bisa ketemu orang sepertimu.

Ricky: Hehe, sama bang, aku juga terkejut kalau ternyata wajahku mirip artis.

Milla: Hihih, aku gak nyangka loh Mas Kirun ada kembarannya. Ini bentuk keajaiban Tuhan.

Kevin: Sama, aku juga gak nyangka, Mas Kirun. Apalagi nama dia juga Ricky.

Kirun: Hmm, kamu benar Kevin, hahah. Mila, kota ini mungkin bisa dianggap keajaiban dunia yang kedelapan.

Ricky: Memangnya kenapa, bang? Karena aku yang mirip bang Kirun?

Kirun: Bukan cuma kamu, hehe. Tapi pacar kamu juga mirip seseorang.

Melody: Oh, aku mirip Delomy JKT48 kan, bang?

Kirun: Nah, bener hahaha. Tapi sebenarnya aku dari tadi mau bilang sesuatu juga loh soal teman kamu yaitu Ve.

Kevin: Iya, sama mas, dari tadi aku udah terkejut juga ketika pertama kali melihat sepupunya Milla.

Ve: Eh, kok malah aku? Memangnya aku mirip artis juga?

Milla: Hihih, kamu benar Ve. Ada salah satu member JKT48 di Jakarta yang mirip kamu.

Ve: Hah? Masa sih, siapa?

Melody: Iya Ve, member JKT48 yang mirip kamu namanya Ravenad, tadi aku dengan Ricky ketemu dia di kampus. Tapi bedanya dia dengan kamu adalah dia tidak berkacamata.

Ve: Hmm, gitu ya.

Ega: Wow, owe gak nyangka pacar owe mirip selebriti, ckckck.

Ricky: Memangnya elu sebelumnya gak tahu tentang member-member JKT48, Ga?

Ega: Enggak, owe kan jarang internet-an, kalau owe buka internet palingan cuma nyari lagu-lagu dari band One Direction. Owe cuma sekedar tahu aja kalau JKT48 itu dibentuk di ibukota Jakarta pertengahan akhir tahun 2011 sebagai sister group-nya sebuah idol group bernama AKB48 yang di Jepang.

Ricky: Hmm, pantesan. Gue malah baru tahu tadi dari teman gue Edric, kayaknya sih dia fans JKT48.

Kirun: Kalau kalian ada waktu, nonton sinetron Ganteng-Ganteng Serigala ya.

Milla: Tayangnya tiap pukul setengah 8 malam, di channel SCTV.

Kevin: Dan sinetron yang kami bintangi itu sekarang sudah mencapai lebih dari 300 episode loh.

Ega, Ve, Melody, Ricky: Wow!

Ricky: Memangnya kapan episode 1-nya, bang Kirun?

Kirun: Sejak tanggal 21 April tahun lalu, Ricky. Memangnya kamu gak pernah nonton acara di SCTV?

Ricky: Heheh, pernah sih bang. Tapi aku biasanya nonton acara di channel lain, jarang nonton acara SCTV. Apalagi TV di tempat aku tinggal yaitu tempat kos lebih banyak siaran lokal-nya daripada siaran nasional.

Kirun: Hmm, pantesan kamu baru tahu kalau kita mirip, hahahaha.

Ricky: Nanti aku coba cari di youtube deh, bang. Biasanya sih episode 1 sinetron apapun ada di youtube meskipun gak full.

Kevin: Kami yakin kalau kamu akan takjub kalau nonton sinetron GGS, Ricky.

Ricky: Iya bang, nanti kutonton kapan-kapan. Kalau aku boleh tahu, bang Kevin perannya jadi apa? Serigala? Kan judulnya Ganteng-Ganteng Serigala.

Kevin: Haha, bukan. Mas Kirun yang peran jadi serigala.

Kirun: Iya tuh, kalau si Kevin sih jadi vampir, karena dia kan pucat banget kulitnya hahaha.

Semua orang di ruangan itu tertawa, tak terkecuali Kevin. Milla kemudian buka suara lagi.

Milla: Ngomong-ngomong, kamu kuliah ngambil Fakultas apa, Melody? Dan kamu punya saudara atau enggak?

Melody: Um, aku kuliah Fakultas Ekonomi, Kak. Aku punya 2 adik kandung. Memangnya kenapa?

Milla: Hihih, gak apa-apa. Cuma mau memastikan aja, kalau kamu memang bukan Delomy. Kalau Delomy kan dia punya satu kakak dan satu adik.

Melody: Oh, hihihi. Aku anak tertua di keluargaku kok. Tadi aku juga lihat ada seorang member JKT48 yang mirip adikku, namanya Kefrisa.

Kevin: Nah, itu dia. Kefrisa kan adiknya Delomy.

Melody: Terus ada juga member bernama Balinah yang mirip adik bungsuku.

Milla: Oh, kalau Balinah sih memang dekat dengan Delomy, tapi bukan saudara kandung.

Ricky: Interupsi, heheh. Sebaiknya jangan dibicarakan lagi ya, tadi aku buka website-nya JKT48 dan baca nama beberapa member-membernya, jadinya aku pusing sehabis baca.

Melody: Hihih, sama aku juga pusing tadi.

Kevin: Baiklah kalau begitu, hahaha. Sebaiknya kita membicarakan hal lain.

Kirun: Ya, kami akan memberitahu kalian hal-hal menarik yang ada di Jakarta sebagai ibukota.

Tujuh orang itu membicarakan keadaan politik Indonesia dan kebijakan-kebijakan pemerintahan yang baru. Kevin, Kirun, dan Milla juga memberitahu mengenai tempat-tempat penting di Jakarta, misalnya kawasan Menteng, kawasan Monas, bundaran HI, mall Fx tempat theater JKT48, berbagai studio channel televisi ternama dan lain-lain. Sekitar sejam kemudian yaitu pukul 3 sore, Kirun beserta Kevin dan Milla permisi pada empat mahasiswa dan mahasiswi itu, mereka menggunakan mobil warna silver untuk pergi ke lokasi syuting. Sesudah berlalunya 3 artis ibukota, Ve membuka pembicaraan.

Ve: Hihi, kak Melody rupanya mirip member JKT48.

Melody: Hihi, kamu juga kan. Apalagi nama panggilan member JKT48 yang mirip kamu juga singkat dan sama sepertimu yaitu Ve juga, dari Ra-ve-nad. Aku tadi sempat search di Google ketika 3 artis tadi cerita soal Jakarta.

Ega: Owe aja baru sadar kalau kalian mirip selebriti semua, hahaha.

Ricky: Hei Melon, katanya kamu pusing ketika tadi baca nama mereka di website, kok dibahas lagi.

Melody: Ih, kan cuma satu, sayang. Dasar kamu, artis KW hihihi.

Mereka berempat tertawa atas candaan Melody pada kekasihnya. Setelah beberapa menit Ega pamit pulang duluan karena ia akan mengantar sekaligus menemani adiknya ke toko buku untuk mencari novel, Ve juga menitipi sebuah novel pada kekasihnya.

Ricky bersama Melody juga permisi pulang pada Ve belasan menit kemudian, Ricky mengantarkan kekasihnya pulang. Setelah itu dia juga berniat pulang ke tempat kos, namun di tengah jalan ia berpikir untuk mampir ke toko aksesoris untuk membelikan sesuatu pada Melody sebagai ‘tanda’ kalau Melody adalah kekasihnya. Ia melihat berbagai macam aksesoris dan menemukan satu yang cocok, yaitu kalung buah melon. Ricky juga melihat ada kalung buah apel namun tidak mungkin ia harus membelikan itu untuk Amelia karena Amelia bukan kekasihnya. Menjelang pukul 4 sore Ricky sudah sampai di tempat kos dan ia beristirahat di kamarnya, tak lupa mengabari Michelle sehabis berganti pakaian.

Malam itu Ricky juga memberitahu Jeje kalau ada member JKT48 yang mirip dirinya, dengan nama Viana Widjaja. Kedua orangtua Jeje terkejut, begitu juga para penghuni kos. Mereka semua menggeleng-geleng heran, zaman sekarang banyak orang biasa yang mirip selebriti. Ricky juga menceritakan pertemuannya dengan Kirun, Rama dan Andrew sepakat untuk menonton GGS sehabis makan malam karena sinetron itu habis pukul 9 malam.

Dan benar saja, Rama dan Andrew beserta seluruh penghuni kos melihat ternyata Ricky memang mirip Kirun. Marina, Elaine, Kinal, Jeje dan kedua orangtuanya hanya menonton sekilas ketika Kirun terlihat di layar televisi. Setelah itu hanya Rama, Andrew, Bobi, Sendy, Naomi, Maya, Evan, Donny, dan Ricky sendiri yang lanjut menonton sinetron itu hingga habis dengan kata ‘bersambung’ di sudut bawah layar TV pada pukul 9 malam.

~---------------------0-O-0---------------------~

Esoknya, pagi hari tanggal 24 Maret 2015 sekitar pukul 6:20 Ricky terbangun oleh suara alarm dari smartphone-nya. Setelah mematikan alarm tiba-tiba ada bunyi lagi dari smartphone-nya Ricky yang menandakan ada SMS masuk. Ia melihat SMS dari nomor tak dikenal yang berbunyi ‘Kak Ricky, ini aku Frieska. Kak Ricky cepat balas ya kalau sudah bangun’. Tentu saja Ricky heran kenapa adik kekasihnya bisa mengetahui nomornya.

Ricky: Eh Frieska, kamu tahu nomorku dari mana? Terus ada perlu apa ya?

Frieska: Aku tadi lihat di daftar kontak-nya handphone kak Imel, karena dia kan sedang mandi dan aku mau memberitahu sesuatu yang penting pada kak Ricky.

Ricky: Sesuatu yang penting? Apa itu?

Frieska: Hari ini kak Melody ulang tahun ke-21. Aku mau kak Ricky jadi orang pertama yang ngucapin selamat ultah pada dia, jadi aku dan Nabilah belum ngucapin dari tadi.

Ricky: Oh, okelah, nanti di kampus aku ucapin pada dia. Thanks atas info-nya ya.

Frieska: Iya, sama-sama Kak.

Ricky meregangkan badan sejenak, ia agak terkejut mengetahui fakta kalau kekasihnya ulang tahun tepat 3 hari setelah mereka jadian. Spontan ia teringat sejenak hubungannya dengan Akicha dulu, namun segera berhenti mengingatnya. Mahasiswa itu pun bersiap-siap untuk berangkat kuliah.

Ricky menuju rumah Melody, ketika mandi tadi ternyata Frieska mengirim SMS yang berbunyi ‘Kak Ricky, hari ini jemput kak Melody ya ke kampus, soalnya aku seperti biasa makai mobil bersama Nabilah hehehe’. Sepuluh menit kemudian saat baru menghentikan motornya di depan rumah Melody, Ricky melihat kekasihnya baru keluar dari pintu depan rumah itu. Melody agak kaget dan ia menghampiri Ricky yang duduk di motor.

Melody: Eh, Ricky, kamu mau jemput aku ya?

Ricky: Iya dong, tenang aja, ojeknya gratis kok neng, heheh.

Melody: Ih, hahaha, kamu kan bukan tukang ojek. Emm, jadi kamu udah nunggu lama?

Ricky: Enggak kok, baru aja sampai. Yuk kita berangkat.

Melody naik ke motor Ricky, ia memeluk kekasihnya sambil menyandarkan kepala pada pundak kiri Ricky. Motor pun mulai dilajukan Ricky menuju universitas Patmangin.

Saat sampai di parkiran, Melody hendak pergi menuju kelasnya namun Ricky menahannya dengan menggenggam tangannya.

Ricky: Tunggu sebentar, sayang.

Melody: Hmm? Ada apa?

Ricky tersenyum pada Melody, yang membuat kekasihnya itu agak bingung lalu ia kembali bicara.

Ricky: Happy birthday, Melon sayang!

Melody: Eh... Hahaha, thanks ya sayang. Tapi kamu kok bisa tahu kalau aku hari ini ulang tahun, seingatku aku gak pernah memberitahu kamu.

Ricky: Aku sebenarnya juga baru tahu tadi pagi, jadi gak sempat mau kasih kamu kue ultah, maaf ya.

Melody: Iya gak apa-apa, sayang. Kamu tahu dari siapa?

Ricky: Aku tahu dari adik kamu, Frieska.

Ricky lalu menunjukkan isi percakapan di SMS tadi pagi kepada kekasihnya, Melody memanggut-manggut dan kembali bicara.

Melody: Hihi, ada-ada aja deh Frieska, pakai acara pura-pura sama Nabilah segala.

Ricky: Begitulah, heheh. Aku punya sesuatu buat kamu, anggap aja hadiah ultah kamu.

Ricky mengeluarkan sebuah kalung buah melon dari saku jaketnya, ia memberikan pada kekasihnya.

Melody: Ini... kalung untuk aku?

Ricky: Iya, untuk kamu, Melon sayang. Aku memang mau ngasih kamu kalung ini karena kamu kekasihku. Soalnya selain kamu, kan Amelia juga aku juluki dengan nama buah. Jadi biar beda aja, kamu punya kalung dari aku sedangkan si Apel tidak.

Melody: Emm, makasih ya Ricky. Aku anggap ini hadiah ultah dari kamu, dan aku suka kalung ini.

Ricky: Iya sayang, sini kupakaikan kalungnya.

Melody mengangguk dengan memasang senyum pada Ricky. Pria itu juga balas tersenyum pada kekasihnya, ia mulai memakaikan kalung itu pada Melody yang mengangkat rambut bagian belakangnya sebentar. Selesai memakaikan kalung, Ricky bertatapan dengan Melody. Mereka mendekatkan wajah, kemudian berciuman selama sekitar 20 detik hingga mendengar bunyi motor yang memasuki parkiran. Ricky menoleh dan ternyata yang datang adalah Jerry yang menggeleng-geleng kepala.

Jerry(setengah berteriak): Oi Ky, cari tempat ciuman yang elit dikit dong, masak di parkiran!
(Bagi yang tidak tahu, kata ‘masak’ disini bermaksud seperti kata ‘kok’. Kalau sudah tahu, #AbaikanSajaPemberitahuanIni)

Ricky(setengah berteriak): Biarin! Kan yang penting tempat ini sepi!

Melody tertawa ringan mendengar perkataan mereka yang menggema di tempat parkir motor itu. Setelahnya ia permisi pada Ricky untuk masuk kelas duluan. Ricky yang masih duduk di motornya kemudian dihampiri Jerry yang menanyainya.

Jerry: Ky, Melody udah jadi pacar elu ya?

Ricky: Ya iyalah! Kalau belum jadi pacar mana mungkin gue boleh cium dia.

Jerry: Hahaha, kali aja elu nyergap dia alias cium paksa.

Ricky: Buset, gue gak sejahat itu keles. Gigi elu gue sergap, mau gak?

Jerry: Yaelah, sensi banget lu, bercanda doang ehehe. Yuk kita ke kelas bareng.

Ricky: Enggak deh, kayaknya gue mau ke perpustakaan dulu.

Jerry: Oh, yaudah gue duluan ke kelas Ky.

Ricky mengangguk pada temannya, dan Jerry pun berlalu dari parkiran motor itu menuju kelasnya di Gedung Timur itu. Kini hanya Ricky yang ada di parkiran itu, suasana sepi digunakan Ricky untuk SMS-an dengan Michelle.

Ricky: Lele sayang, gimana keadaan Richard?

Michelle: Ih, kak Ricky malah nanyain Richard, bukan nanyain aku.

Ricky: Hahaha, kamu kan pasti baik-baik saja. Kalau Richard bisa aja kan mogok makan lagi.

Michelle: Hmm, Richard tidak mogok makan kok Kak.

Ricky: Oh baguslah, kamu sudah sarapan pagi atau belum?

Michelle: Belum Kak, aku nanti istirahat pertama makan di kantin, ada teman yang traktir. Orangnya kakak kelas sih, namanya kak Manda. Dia ulang tahun hari ini.

Ricky: Wow, pacarnya bernama Bobi kan?

Michelle: Eh, kok kak Ricky tahu? Soalnya pacarnya juga mau ikut traktir aku dan teman-temanku.

Ricky: Ya tahulah, Bobi kan penghuni tempat kos yang sama dengan Kakak.

Michelle: Emm, tapi aku kok gak pernah lihat dia di sana? Soalnya kan aku kadang-kadang mampir ke tempat kos bareng kak Jeje yang pulang.

Ricky: Kalau itu sih, karena si Bobi jarang menetap di tempat kos, dia hangout melulu sama teman-temannya dan mungkin sering nge-date juga dengan Manda.

Michelle: Oh gitu, udah ya Kak. Aku bentar lagi disuruh guru maju ke depan untuk ngerjain soal matematika.

Ricky: Oke, selamat belajar ya Lele.

Sehabis berkomunikasi dengan adiknya, Ricky menyimpan kembali smartphone ke saku celananya, ia beranjak dari motornya dan berjalan menuju perpustakaan Gedung Timur.

Waktu istirahat pertama di sekolah Tunas Bangsa, Michelle sedang berjalan menuju kantin bersama Shani, Yupi, dan Hanna. Shania tidak ikut karena ada pertemuan OSIS. Keempat gadis kelas 1 itu duduk bersama pasangan Manda dan Bobi yang sudah ada meja untuk 6 orang.

Michelle: Hai kak Manda, selamat ulang tahun ya.

Shani: Iya, happy sweet seventeen ya, heheh.

Yupi: Semoga di umur ke-17 ini kak Manda dapat banyak kasih sayang ya.

Hanna: Kak Manda makin langgeng ya dengan Bobi.

Manda: Iya, makasih Michelle, Shani, Yupi, Hanna. Hihihi, kalian belum pesan makan?

Yupi: Belum, kan kami baru datang. Yaudah kami pesan dulu ya.

Hanna: Ih, kalau soal makanan kamu cepat Yup.

Yupi memeletkan lidah pada Hanna, ia pergi bersama Shani untuk memesan makanan. Sementara itu Michelle dan Hanna menemani Manda dan Bobi yang tadi juga sudah menitipkan pesanan pada Yupi dan Shani. Bobi yang mulai membuka pembicaraan.

Bobi: Oh iya Chel, kamu tahu suatu fakta tentang bang Ricky gak?

Michelle: Hah? Fakta apa sih, Bob?

Bobi: Hmm, berarti kamu gak tahu, nanti kamu tanyain langsung aja pada bang Ricky.

Manda: Eh, memangnya fakta apa, sayang?

Bobi: Emm, aku bisikin pada kamu aja, tapi kamu jangan beritahu Michelle ya, biar dia tahu langsung dari abangnya hehehe.

Michelle: Ih, kok pakai rahasia segala sih Bob.

Bobi hanya memeletkan lidah menanggapi Michelle, Manda tertawa kemudian dibisikkan sesuatu oleh pacarnya. Ia agak terkejut kemudian tertawa lagi.

Manda: Hihi, yang Bobi bilang itu benar loh Chel, kamu langsung tanya pada abang kamu aja.

Hanna: Memangnya ada apa sih?

Michelle: Huh, yaudah deh. Aku langsung tanya kak Ricky.

Michelle mengeluarkan smartphone dari saku rok SMA-nya, ia mulai bertukar SMS dengan Ricky.

Michelle: Kak Ricky, lagi dimana?

Ricky: Lagi di kelas dong. Kenapa, Lele sayang?

Michelle: Aku mau nanya sesuatu nih Kak, barusan Bobi bilang ada fakta tentang Kakak, memangnya apa itu?

Ricky: Oh, pasti yang dimaksud Bobi adalah sesuatu yang kemarin malam aku beritahu dia, ahahah.

Michelle: Hmm? Memangnya itu apa, Kak?

Ricky: Kamu coba cari di Google dengan kata kunci ‘Ganteng-Ganteng Serigala’. Itu sebuah judul sinetron, terus coba kamu lihat nama salah satu peran utamanya.

Michelle: Oke Kak, bentar ya.

Michelle membuka internet browser dan mulai mencari sesuai petunjuk yang diberikan Ricky, ia terkejut ketika melihat tampilan hasilnya. Siswi SMA itu membuka artikel tentang artis yang sama nama dengan abangnya, ia makin terkejut karena wajah Kirun mirip dengan Ricky. Michelle segera kembali berkomunikasi lewat SMS dengan abangnya.

Michelle: Kak Ricky, kok ada artis yang mirip Kakak?

Ricky: Hahah, kamu terkejut kan? Sama, Kakak juga kemarin lebih terkejut karena ketemu orangnya langsung. Sebenarnya Kakak yang mirip dengan dia, karena dia kan lahir ke dunia ini lebih dulu.

Michelle: Oh iya, heheh. Tapi Kakak ketemu artis itu dimana?

Ricky: Kemarin dia kan bareng 2 artis lain di sinetron itu datang ke rumahnya Ve, pacarnya Ega. Mereka bertiga datang bertamu sejenak karena kan yang cewek namanya Jessica Milla, adalah sepupunya Ve.

Michelle: Oh, gitu ya Kak. Hihihi, untung aja gak 100% mirip, aku masih bisa bedakan dia dengan Kakak.

Ricky: Nah, itu dia faktanya. Udah ya Lele, dosen di kelas Kakak mulai mengawasi sekeliling kelas nih.

Michelle: Hihi, oke Kak.

Michelle menyimpan kembali smartphone-nya, dan ia menoleh pada Bobi.

Bobi: Gimana Chel, kamu gak nyangka kan hehehe.

Michelle: Iya, hihihi.

Hanna: Ini sebenarnya ada apa sih dengan abang kamu, Chel?

Michelle: Nanti aku ceritain deh, kak Hanna.

Yupi dan Shani kini sudah kembali bergabung dengan mereka setelah memesan makanan dan minuman.

Yupi: Eh, ada apa ini? Tadi kalian ngobrol soal apa?

Shani: Iya nih, kamu kenapa senyumnya aneh, Chel?

Michelle: Hehe, nanti sehabis makan baru aku bilang pada kalian deh. Sebuah fakta tentang abang aku.

Mereka semua menunggu makanan dan minuman pesanan tiba, dan 2 menit kemudian enam siswa dan siswi SMA itu sudah memulai makan pagi mereka. Michelle yang memang bisa makan cepat tentu saja selesai lebih dulu, ia menunggu teman-temannya selesai makan barulah memberitahu fakta mengenai abangnya. Yupi, Shani, dan Hanna terkejut, mereka tak menyangka kalau Ricky mirip dengan artis Kirun.

~---------------------0-O-0---------------------~

Waktu istirahat di universitas Patmangin, Ricky bertemu kekasihnya yang sedang duduk mengobrol dengan Amelia. Ia langsung duduk disamping Melody.

Ricky: Hai, kalian ngomong apa? Gak makan?

Amelia: Ini dia yang ditunggu, ayo!

Ricky: Hah? Ada apa sih, Apel?

Amelia: Ayo traktir aku, kan kamu udah jadian dengan ‘Melon’. Buktinya itu kalung yang dipakai Melody.

Ricky: Oh, bilang yang jelas dong, yaudah kalian tunggu sebentar, aku pesanin makan dulu.

Ricky mencium pipi kiri kekasihnya, Melody tersenyum padanya kemudian mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut berjalan ke stand makanan untuk memesan. Sementara itu Melody dan Amelia kembali bercakap-cakap.

Amelia: Sekali lagi selamat ya Mel, oh iya aku mau ngomong sesuatu soal kamu nih.

Melody: Kamu mau ngomong apa, Apel? Pasti mengenai aku yang mirip member JKT48 kan?

Amelia: Wah, kamu kok tahu? Ckck, efek jadian dengan Ricky nih, dia kan kadang-kadang jadi cenayang, bisa nebak pikiran orang lain.

Melody: Hihi, cuma nebak aja kok, dan ternyata benar. Jadi kamu kemarin datang juga ya?

Amelia: Iya, aku diajakin temen sekelas buat nemenin dia, karena dia kan fans JKT48.

Melody: Temen atau demen nih, hihihi.

Amelia: Apaan sih, ahaha. Temen yang aku maksud itu cewek juga loh.

Kemudian mahasiswi yang baru saja dibicarakan Amelia pun datang menghampiri mereka.

Amelia: Eh, Clara, kamu kenapa? Tumben ke kantin.

Clara: Ini Delomy kan, member JKT48? Wah, aku senang deh bisa tatap muka dengan kak Delomy.

Amelia: Huss, kamu salah. Dia ini mahasiswi di universitas ini juga, Fakultas Ekonomi.

Melody mengulurkan tangan pada Clara untuk perkenalan. Clara menyambutnya dan memperkenalkan diri.

Melody: Kenalkan, namaku Melody. Aku bukan member JKT48 kok.

Clara: Wah, maaf ya aku salah orang. Soalnya mirip sih.

Melody: Hihihi, gak apa-apa kok.

Amelia: Clara, kamu gabung aja ya, kan biar bisa ngobrol dengan idolamu, meskipun KW hihihi.

Melody yang mendengar kata ‘KW’ pun tertawa ringan, Clara juga tertawa kemudian duduk di samping Amelia. Setelah itu Ricky kembali duduk di samping Melody, ia heran siapa yang kini duduk berhadapan dengan kekasihnya, yaitu Clara.

Ricky: Engg, kamu siapa ya?

Amelia: Ricky, ini teman sekelas aku. Namanya Clara.

Ricky dan Clara berjabat tangan sejenak sebagai perkenalan, kemudian Clara bicara sambil menatap Ricky.

Clara: Emm maaf, kayaknya muka kamu gak asing deh.

Amelia: Hah? Gak asing gimana maksud kamu, Ra?

Clara: Ini loh, kayaknya muka Ricky mirip artis deh.

Ricky: Ah, perasaanmu aja kali. Jangan dipikirkan, nanti malah naksir hehehe.

Melody mencubit pinggang Ricky, dan membuat kekasihnya itu mengaduh. Clara dan Amelia tertawa melihat ekspresi cemberut dari Melody.

Ricky: Aduh, kan bercanda doang, sayang.

Melody: Makanya jangan kebiasaan, huuh.

Semenit kemudian makanan pesanan Melody, Ricky, dan Amelia pun datang sedangkan Clara beranjak pergi ke stand untuk memesan makanan porsi kecil agar cepat dihidangkan. Ia pun bergabung kembali sambil membawa makanannya. Sehabis makan Ricky hanya menjadi pendengar dari pembicaraan Melody, Amelia, dan Clara. Ia agak heran kenapa Clara banyak bertanya pada kekasihnya tentang keseharian, hobi, dan sebagainya.

Di meja agak jauh dari mereka, ada Akicha dan Ayana yang dapat melihat jelas kalau Ricky sangat bahagia bersama Melody. Mereka berdua tadi juga menyaksikan ketika Ricky mencium pipi Melody sebelah kiri. Ayana bertanya pada Akicha apakah ia cemburu, yang dijawab Akicha bahwa ia tidak merasakan cemburu lagi, ia senang melihat mantan kekasihnya bahagia. Akicha tersenyum melihat pasangan itu, ia berharap Ricky bisa melanjutkan hubungan dengan Melody hingga jenjang pernikahan. Akicha juga sudah mulai mencintai Edo, yang dianggap saudara oleh Ricky dan Jonathan.

Ketika waktu istirahat habis, Clara dan Amelia duluan ke kelas mereka. Ricky menggandeng Melody dan mengantar kekasihnya itu ke kelas di Gedung Selatan. Ia ingin ‘melindungi’ Melody karena menyadari banyak mahasiswa menatap pada kekasihnya itu. Saat sampai di depan kelas Melody, dia juga melihat Ega ada di dekat pintu. Setelah Melody bergabung duduk dengan Veranda, barulah Ega bersama Ricky kembali ke kelas mereka di Gedung Timur. Rupanya Ega sama pemikiran dengan Ricky, ingin ‘melindungi’ pacar.

Jam kuliah berakhir, Ricky dan Ega bergegas ‘menjemput’ pacar mereka masing-masing dan ternyata pintu ruang kelas Ekonomi itu baru terbuka, dosennya keluar dan berpapasan dengan mereka berdua yang hanya sekedar menyapa pada dosen berkumis serta berjenggot dan berjambang paling tebal di universitas itu. Belasan detik setelahnya para mahasiswa dan mahasiswi mulai berhamburan keluar dari kelas, Melody dan Ve keluar paling akhir.

Melody & Ve: Eh, sayang, kenapa nungguin?

Ricky & Ega: Kalian pasti tadi dikira member JKT48 kan oleh teman-teman sekelas?

Melody dan Ve saling berpandangan, kemudian tertawa kecil mendengar pertanyaan kekasih mereka yang bersamaan.

Melody: Kok kalian tahu sih?

Ricky: Tahu dong, kemarin kan banyak saksi mata yang melihat perform mereka.

Ega: Apalagi kebanyakan mahasiswa, Ricky bilang pada owe begitu.

Ve: Hihihi, memang sih tadi kami ditanyai oleh teman-teman sekelas. Udahlah, jangan dibahas lagi ya. Mendingan kita makan siang.

Kemudian Ricky menggandeng Melody, dan Ega menggandeng Veranda menuju kantin. Sepanjang perjalanan baik Ricky maupun Ega mengetahui ada beberapa mahasiswa melirik pada kekasih mereka.

Sesampainya di kantin, mereka mencari tempat duduk pojok dan rapat dinding, tentu agar Ve dan Melody ‘tidak terjangkau’ oleh lirikan mata para mahasiswa lain.

Makan siang itu pun dilalui oleh Ricky dan Ega dengan rasa lega, karena tidak banyak mahasiswa yang melirik pada kekasih mereka.

Sehabis makan siang, Ricky menawarkan untuk mengantar Melody ke butiknya.

Melody: Gak usah kok Ricky sayang, kan Frieska biasa jadi supir aku hihihi.

Baru saja berkata begitu, sebuah SMS dari Frieska masuk ke smartphone Melody yang berbunyi ‘Kak Imel, aku gak bisa jemput nih, lagi tugas piket, dan aku nanti lebih sore baru datang ke butik’. Melody memanyunkan bibir ketika membaca SMS itu.

Ricky: Kenapa, sayang? Kok manyun gitu?

Melody: Nih, Frieska bilang ada tugas piket.

Ricky: Hahaha, mungkin firasat dia tajam jadi tahu apa yang kamu bilang barusan.

Melody: Hmm, kebetulan aja mungkin. Kadang dia juga gak jemput aku, jadi aku naik taksi deh.

Ricky: Nah, sekarang biar aku yang antar kamu, gimana?

Melody: Emm, gak ngerepotin nih? Kamu nanti terlambat kerja loh, tempatnya cukup jauh dari sini.

Ricky: Ya enggak dong, kan aku yang nawarin. Gampang itu, aku bisa ngebut.

Melody: Ih, jangan ngebut dong, aku takut nih, biasanya Frieska suka ngebut sampai aku teriak histeris.

Ricky: Haha, iya deh, tapi aku agak cepat dari biasanya ya.

Melody mengangguk, kemudian ia digandeng Ricky menuju parkiran motor Gedung Timur. Mahasiswi Fakultas Ekonomi itu memberitahu alamat butiknya pada kekasihnya saat mereka berada di samping motornya Ricky. Ricky menjalankan motornya sesudah Melody memeluknya erat dan menyandarkan kepala pada punggungnya. Dia hanya menambah sedikit kecepatan dari biasanya, bahkan lebih lambat daripada saat membonceng Naomi sebelum ia mulai pacaran dengan Akicha. Dari awal melajunya motor, Ricky mulai merasakan pandangan matanya bergeser lebih cepat, ia pun tahu kalau kini kekuatan TIMESTONE sedang berfungsi, dan motornya pun tiba di butik sekitar 10 menit kemudian. Mengetahui motor Ricky sudah berhenti, Melody melihat sekeliling dan agak terkejut karena kini mereka sudah tiba di dekat pintu masuk butik miliknya.

Melody: Eh, udah sampai ya, aku kira makan waktu lebih lama.

Ricky: Hehe, cukup cepat kan?

Melody turun dari motor Ricky, ia mengucapkan terima kasih pada kekasihnya dan mengecup pipi kanan Ricky kemudian memasuki butiknya. Ricky tersenyum memandang kekasihnya, ia langsung melajukan motor menuju SKYPILLAR HOTEL.

Sore harinya sebelum hendak menyusul Anthony dan Sally yang sudah terlebih dulu pergi ke kedai Pak Jono untuk makan malam, Ricky mendapat miscall dari nomor tak dikenal. Ia pun ragu untuk mengangkatnya.

TO BE CONTINUED...

By: E.D.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Between Dream And Reality, Part 12

GALLANT IMPACT, Chapter 29