Community In Academy, Part 2

Part 2: Fun of a duel

Ve: Kamu mau nanya apa, dek?

Aaron: Gini loh Kak, karena Kakak kerja disini kan berarti Kakak juga tinggal di pulau ini. Nah, memangnya Kakak tinggal di dormitory hijau?

Ve: Iya dek, Kakak tinggal bersama beberapa staff akademik perempuan lainnya di dormitory hijau, soalnya kan asrama itu belum penuh dan dekat dari sini, daripada gedung besar di tengah pulau kan jauh dari sini. Memangnya kenapa?

Aaron: Enggak apa-apa sih, cuma kalau Kakak mau kan bisa tinggal dengan aku, sekamar heheheh.

Ve: Ih, hahaha. Kamu udah mulai dewasa, alias mulai mesum ya. Mana mungkin, soalnya kamu kan bukan tinggal sendiri, itu duelist yang baru saja selesai duel dengan kamu adalah teman sekamarmu kan?

Aaron: Hehehe, bercanda Kak. Soalnya kan satu kamar maksimal 4 orang, aku sama temanku tadi cuma berdua, kali aja Kakak mau ngisi lagi, meskipun aku tahu gak mungkin sih. Ngomong-ngomong aku mau nanya sesuatu lagi nih Kak.

Ve: Hmm? Kamu mau nanya apa lagi dek?

Aaron: Kakak punya gak kartu favorit di TCG ini? Soalnya kan Kakak suka lihat aku duel dengan teman-temanku yang main ke rumah, jadi aku pikir mungkin Kakak pernah beli 1 pack atau beberapa, untuk sekedar koleksi.

Ve: Ada sih, satu kartu favorit. Bentar ya.

Ve mengeluarkan dompet dari saku celana kerjanya yang berwarna biru, ia mengeluarkan sebuah kartu dan menunjukkan pada adiknya.

Aaron: Eh, ini Kak? ‘Penguin Soldier’?

Ve: Iya dek, lucu kan? Hihih, sebenarnya Kakak iseng beli 1 pack berharap ada kartu yang imut, karena cover pack-nya kan monster yang imut juga. Hal yang Kakak herankan dari kartu monster ini adalah tulisan FLIP pada teks efeknya, soalnya kartu monster lain yang Kakak punya gak ada tulisan FLIP, bahkan yang berwarna dasar sama-sama orange juga.

Aaron: Oh, kalau ini memang efeknya Kak, arti FLIP adalah kalau kartu ini dibalik dari posisi tertutup maka barulah efek yang tertulis akan bekerja, aku juga punya kartu ini di deck-ku.

Ve memanggut-manggut, ia menyimpan kartu ‘Penguin Soldier’ ke dompetnya dan ia lalu menyimpan dompet itu ke saku celana kerjanya.

Aaron: Yaudah Kak, aku mau cari duelist lain dulu ya, soalnya tempat ini sepi sih.

Ve: Hati-hati dek, take care ya.

Aaron tersenyum pada kakaknya yang juga tersenyum, kemudian ia berbalik dan melangkah pergi mencari duelist di tempat lain dengan panduan aplikasi peta pulau dari duel disknya. Sementara itu Ve melihat suasana padang rumput yang sepi, ia kembali masuk ke dalam card shop.

Beberapa menit kemudian Ve yang berada di kasir mendengar bunyi pintu dibuka dari luar, ia pun menoleh. Juno masuk ke card shop yang sepi itu, ia celingak-celinguk dan disapa oleh Ve.

Ve: Welcome to the card shop! Feel free to look around before buying card packs.

Juno hanya tersenyum membalas senyuman Ve, ia mulai berpikir siapa penjaga toko kartu ini karena merasa pernah melihat wajahnya entah dimana. Juno tidak mengucapkan sepatah kata pun, ia mulai mengitari toko itu melihat-lihat rak-rak dengan masing-masing banyak pack beraneka cover. Di setiap pack tertera berapa DP(Duel Points) yang harus dibayar. Juno melihat ternyata perkataan headmaster benar, yang paling mudah didapat adalah pack dengan harga 150 DP. Banyak pack lain berharga lebih dari 150 DP, ada yang 200, ada yang 250, dan kelipatan 50 harganya semua dengan harga paling tinggi 1200 DP. Juno belum mau menghabiskan DP-nya untuk pack kartu yang paling bisa dijangkaunya yaitu 800 DP karena ia kini memiliki 824 DP setelah tadi duel dengan Levin. Ia lebih memilih satu pack dengan harga 300 DP.

Juno memutuskan hanya mau membeli satu pack karena ia mau menghemat sisa DP yang nantinya jadi 524 DP. Setelah itu dia berjalan ke kasir namun langkahnya terhenti saat mendengar bunyi pintu dibuka dan ia menoleh ke arah pintu, ada seseorang yang datang ke toko itu dari luar. Ternyata orang itu adalah Levin yang langsung meneriaki Juno setelah masuk dan pintu menutup otomatis.

Levin: Oi Jun, elu main ninggalin gue aja.

Juno: Eh, Lev, sorry. Gue penasaran ada pack dengan cover apa aja disini. Kan tadi gue udah bilang kalau gue duluan, habisnya elu masih telponan sama kakak sulung elu sih.

Ve: Welcome to the card shop! Feel free to look around before buying card packs.

Levin: Ah, monyong, elu tungguin bentar kek tadi. Eh, ada kak Ve.

Ve: Eh, kamu Levin kan, adiknya Stella dan Sonia. Terus ini teman kamu ya?

Ve menunjuk Juno, sehingga pemuda itu heran karena temannya mengenali perempuan penjaga toko kartu ini.

Levin: Hehe, iya Kak. Ini namanya Juno, dia sudah seperti saudaraku.

Juno: Lev, elu kenal dengan wanita ini?

Levin: Ya kenal lah Jun, kan ini kak Ve, mantan member JKT48 juga sama seperti kedua kakak gue.

Juno: Oh, pantesan kayaknya aku pernah lihat. Emm, maaf ya Kak.

Ve: Hihi, gak apa-apa kok, wajah kamu kok seperti bule ya?

Levin: Dia memang ada darah bule, kak Ve. Wajahnya juga ada kesan seperti orang Indonesia kok. Soalnya Ayahnya Juno kebangsaan Amerika, dan Ibunya asli Indonesia. Tapi kedua ortunya udah meninggal sejak lama, jadi dia tinggal dengan keluargaku deh. Eh, maaf Jun, gue keceplosan.

Juno: Hmm, gak apa-apa kok Lev.

Ve: Aduh, maaf ya aku nanya, jadinya kamu ingat lagi orangtuamu.

Juno: Enggak apa-apa kok Kak, by the way aku mau beli pack kartu yang ini.

Juno memberikan pack kartu yang digenggamnya pada Ve. Ve men-scan barcode pada pack itu dengan mesin di kasir layaknya pada supermarket. Dan wanita itu juga memasukkan nomor seri 8 digit pada duel disk Juno yang diberitahu pemuda itu, sehingga DP yang sudah terkumpul terlihat oleh Ve dan Levin. Kemudian DP Juno berkurang dari 824 DP jadi 524 DP, dan pack itu sudah resmi menjadi milik Juno. Maka Juno mulai membukanya karena Levin memintanya untuk langsung membuka pack tersebut di toko itu. Ve juga ikut bersama Levin melihat 7 kartu yang didapatkan Juno, yaitu ‘Rush Recklessly’; ‘Gravity Bind’; ‘Jinzo’; ’Cyber Dragon’; Level Limit - Area A’; ‘Level Limit - Area B’; dan ‘Wall of Revealing Light’.

Levin: Wow, Jun, 7 kartu ini bisa disebut seri kartu yang hebat.

Ve: Eh, itu kok ada Trap Card dan Spell Card dengan nama ‘Area A’ dan ‘Area B’ sih?

Levin: Memang begitu Kak, itu fungsinya beda untuk monster dengan range level berbeda juga. Fungsi ‘Gravity Bind’ mirip ‘Level Limit - Area B’.

Juno: Hahah, gue terkejut Lev. Ternyata gue bisa dapat sekaligus kombinasi Continuous Spell dan Continuous Trap ini.

Ve: Eh, memangnya Spell card dan Trap card ada jenisnya?

Levin: Ada dong Kak, contohnya jenis Continuous Spell dan Continuous Trap yang didapat Juno ini. ‘Rush Recklessly’ juga jenisnya lain, sebutannya Quick-play Spell. Memangnya kak Ve tertarik dengan TCG ini? Pernah duel?

Ve: Enggak pernah duel sih, tapi aku punya beberapa kartu, iseng beli dulu karena aku lihat adikku sepertinya seru banget duel dengan teman-temannya di rumah kami.

Juno: Eh, kak Ve punya adik? Cowok atau cewek?

Ve: Adik aku cowok, dia juga daftar di akademi pulau ini. Kalian udah ketemu dia atau belum? Tadi dia belum lama pergi mencari duelist di tempat lain.

Levin: Wow, Aaron rupanya ikut akademi di pulau ini juga, Kak? Aku sama Juno tadi gak ketemu tuh.

Juno: Siapa itu, Lev?

Levin: Nama adiknya kak Ve, gue dulu pernah main ke rumahnya sama Ci Sonia, dan pernah sekali match. Tapi waktu itu gue kalah 2 kali dari 3 kali duelnya, dia punya kartu monster yang hebat.

Juno: Wow, sehebat apa memangnya kartu monster punya Aaron?

Levin: Yang jelas sih kartu yang elu sekarang genggam salah satunya bisa mencegah kartu monster itu untuk attack.

Juno: Kartu apa? Maksud elu yang ini?

Juno menunjukkan kartu ‘Wall of Revealing Light’ lebih dekat pada temannya, Levin pun mengangguk-angguk. Ia lalu menyimpan kembali 7 kartu itu dalam pack dan menaruh pack di saku celananya.

Juno: Memangnya ATK kartunya setinggi apa?

Levin: Kalau awal dipanggil sih, paling rendah 0 dan bisa meningkat dengan kelipatan 1000. Yaitu salah satu dari Sacred Beast.

Juno: Wow, itu adalah ‘Uria, Lord of Searing Flames’ kan?

Levin: Nah, elu bener Jun, haha.

Levin dan Juno melakukan tos dengan tangan kanan mereka, Ve terbengong melihat tingkah dua pemuda itu.

Ve: Tadi aku lihat Aaron duel, monsternya itu dikalahkan oleh lawannya.

Levin: Eh, memangnya ATK-nya tadi cuma berapa Kak, sehingga bisa dikalahkan?

Ve: Kalau gak salah sih, tadi sampai 8000. Tapi kalahnya karena hancur oleh efek monster yang tertutup. Emm, bentuk monsternya seperti mesin gitu dan namanya ‘Cyber Jar’.

Levin: Oh, berarti itu efek FLIP, Kak. Eh bentar-bentar, kalau memang itu ‘Cyber Jar’ berarti lawannya tidak mematuhi aturan Forbidden and Limited list dong?

Juno: Yaelah Lev, elu lupa ya kalau di website ada disebutkan tentang tidak adanya kartu yang berstatus Forbidden, jadi ‘Cyber Jar’ pasti statusnya ‘Limited’.

Levin: Oh iya, baru ingat gue hahaha.

Ve: Eh, memangnya apa sih pengertian istilah yang kalian sebutkan barusan?

Levin: Gini loh Kak, kalau Forbidden berarti tidak boleh digunakan dalam duel alias tidak boleh ada pada deck. Kalau Limited artinya cuma boleh 1 di deck masing-masing duelist. Ada juga kartu yang statusnya ‘Semi-Limited’ dan ‘Unlimited’.

Ve: Kalau Unlimited bisa berapa pun jumlahnya ya?

Juno: Enggak Kak, kalau Unlimited berarti seperti umumnya, maksimum 3 kartu yang sama namanya dalam sebuah deck. Semi-Limited adalah cuma bisa 2 di dalam sebuah deck.

Ve: Hmm gitu ya.

Levin: Hehe, kenapa Kak? Tertarik jadi duelist juga?

Ve: Untuk saat ini belum sih, hehe. Nanti kalau aku jadi duelist juga, Aaron merasa tersaingi.

Juno: Benar juga sih, hahaha. Tapi kalau kak Ve jadi duelist, berarti nanti jadinya ada duelist yang cantik dong di pulau ini.

Ve tertawa lepas mendengar perkataan Juno, Levin pun terkekeh bersama Juno.

Levin: Hahaha, monyong lu, katanya gak mau cari cewek tapi malah gombalin kak Ve.

Juno: Heheh, daripada gue gombalin Ci Stella, kak Ve kan belum nikah jadi bebas dong.

Levin: Sok tahu lu, kali aja kak Ve udah nikah dan bersama suaminya yang jadi staff akademik tinggal di pulau ini. Benar kan, kak Ve?

Ve: Ihihi, kamu yang sok tahu Vin, aku belum nikah kok, belum punya pacar malahan. Kan aku graduate-nya baru beberapa bulan.

Juno: Tuh dengar Lev, gue gak salah dong kalau tadi ngegombal.

Levin: Haha, iya deh terserah elu. Btw kok tadi gue lihat elu punya 824 DP, awalnya 100 dan pasti bertambah setelah duel dengan gue. Memangnya perhitungannya gimana?

Juno: Loh, elu kan tadi lihat website Lev, masa gak tahu sih?

Levin: Gue cuma fokus di bagian yang menyebutkan dapat berapa DP kalau kalau ataupun seri, soalnya banyak banget penjelasan di bagian kalau menang, pusing gue bacanya.

Juno: Hmm, kita bicarakan di luar yuk.

Ve: Eh, kenapa? Kalian bicarakan disini aja, aku mau dengar juga kok.

Juno: Memangnya kenapa Kak? Nanti adiknya kak Ve kan bisa jelasin cara dapat DP, atau kak Ve bisa lihat website.

Ve: Ih, malas ah lihat websitenya, kan lebih seru juga kalau aku dengar dari duelist lain selain Aaron. Ayo dong, kalian bicarakan sekarang.

Levin: Oke deh Kak. Jun, coba mulai bilang sesuai perhitungan elu.

Juno mulai menjelaskan perhitungan yang dia tadi perkirakan dari petunjuk ketentuan cara mendapat DP pada website akademi, yaitu setiap damage pada lawan dibagi 100 dan dikali 2 jika cuma Battle Damage tanpa ada damage sifat lain sehingga tadi Juno mendapat 188 DP dari Battle Damage karena ia mampu membuat Battle Damage total 9400 pada LP Levin yang pada awal duel cuma 5000. (Saat LP 2700 Levin kena direct attack dari ‘Divine Dragon Ragnarok’ dengan 1500 ATK yang baru di-Normal Summon pada gilirannya Juno, dan LP tersisa 1200 lalu Levia-Dragon-Daedalus dengan ATK 5600 direct attack lagi pada Levin yang membuat LP-nya 0 karena tidak ada istilah LP angka negatif di TCG ini sehingga total damage yang diterima jadi 9400). Monster milik Levin yang face-down/tertutup itu(Flying Fish) dihancurkan oleh serangan dari ‘Spirit Ryu’ sehingga membolehkan ‘Divine Dragon Ragnarok’ dan ‘Levia-Dragon-Daedalus’ melakukan direct attack. (Battle Damage adalah damage akibat pertarungan monster atau direct attack dari monster pada seorang duelist)

Lalu setiap Spell Card yang digunakan oleh duelist yang menang membuat DP bertambah sebesar 20. Karena tadi Juno menggunakan 3 Spell Card(‘Monster Reborn’, ‘United We Stand’, Mystical Space Typhoon’) maka ia mendapat 60 DP. Jika tidak menggunakan atau mengaktifkan Trap Card maka dapat bonus 100 DP(Juno tidak perlu mengaktifkan ‘Draining Shield’ yang di-Set karena Levin tidak menggunakan monsternya ’Flying Fish’ untuk menyerang). ATK maksimum juga dibagi 100 sehingga Juno mendapat bonus 56 DP(ATK-nya Levia-Dragon-Daedalus mencapai 5600 ATK setelah ‘Divine Dragon Ragnarok’ di-Normal Summon dalam attack mode). Untuk setiap monster lawan yang hancur akan menambah DP sebesar 80. Karena tadi Juno menghancurkan 2 monster milik Levin yaitu ‘Ocean Dragon Lord-Neo Daidaros’ dan juga ‘Flying Fish’ dengan serangan dari ‘Levia-Dragon-Daedalus’ dan ‘Spirit Ryu’ maka bonus 160 DP didapatnya. LP Juno tadi tidak kena damage dan masih utuh 5000 hingga akhir duel jadi ia dapat bonus 100 DP. Terakhir, untuk setiap duelist yang dikalahkan maka akan dapat DP tergantung siapa yang dikalahkan, karena Levin maupun Juno tergolong duelist ranking beginner di pulau itu maka tadi Juno dapat hanya 60 DP tambahan. (Semua duelist muda di pulau itu memulai dengan ranking beginner)

Ve: Wah, jadi tadi totalnya 724 DP kan yang Juno dapat?

Juno: Iya Kak, aku dapat 724 DP dari kemenangan melawan Levin, sedangkan Levin yang kalah juga dapat 100 DP.

Ve memanggut-manggut, Levin juga memilih satu pack dengan harga 200 DP yaitu seluruh DP-nya. Ia membukanya setelah membayar dan ternyata mendapat kartu ‘The Claw of Hermos’; ‘Guardian Sphinx’; ‘Pot of Greed’; ‘Rocket Warrior’; ‘Rocket Hermos Cannon’; ‘Smashing Ground’; dan ‘Torpedo Fish’.

Juno: Wow, Lev, elu dapat combo baru lagi!

Levin: Hahah, manfaat 200 DP yang sangat hebat, gue dapat kartu-kartu baru.

Setelah itu beberapa duelist lain datang ke toko itu dan Ve menyapa mereka seperti tadi ia menyapa Juno dan Levin. Ada 2 duelist perempuan yang sepertinya bule dan 4 duelist laki-laki yang sepertinya tidak saling mengenal dan beda negara. Levin dan Juno permisi pada Ve, mereka berjalan keluar card shop untuk pergi ke tempat lain mencari duelist.

Beberapa lama kemudian Juno terpisah dari Levin yang terlalu bersemangat hingga berjalan lebih cepat untuk menghampiri duelist lain dan menantang duel. Juno menggeleng-geleng melihat temannya itu yang sudah memulai duel di dekat tebing yang tidak terlalu tinggi. Kemudian suara seorang perempuan menyapanya dari belakang.

Della: Excuse me.

Juno berbalik dan ia mengernyitkan alis melihat seorang duelist perempuan yang sepertinya juga pernah dilihatnya, ia berpikir mungkinkah perempuan ini juga mantan member JKT48. Lamunannya dihentikan suara perempuan itu.

Della: Please duel me, I have a lot good card.

Juno masih belum yakin kalau Della adalah mantan member JKT48 juga, namun ia dapat jelas mengetahui kalau bahasa Inggris yang baru saja Della ucapkan ada kesalahan. Pemuda itu berniat tidak bicara pada Della, karena ia merasa kalau Della menganggapnya seorang bule. Maka ia hanya menggunakan bahasa isyarat untuk menjawab Della.

Juno mengaktifkan duel disk-nya pertanda ia mau memulai duel dengan Della. Wanita itu tentu senang dan juga mengaktifkan duel disk-nya. Mereka mengeluarkan deck dari deck holder dan men-shuffle-nya. Setelah itu kedua duelist itu sama-sama menaruh kembali deck masing-masing pada deck holder sehingga tertera angka 5000 pada LP bar.

Della dan Juno sama-sama menarik 5 kartu dari deck mereka. Di tangan Juno kini terdapat ‘Lord of D.’; ‘Polymerization’; ‘Red-Eyes B. Dragon’; ‘Versago the Destroyer’; ‘Black Luster Soldier’. Della mempersilahkannya memulai giliran lebih dulu.

Della: Boy, you first.

Juno hanya mengangguk, ia menarik kartu lagi dan ternyata mendapat ‘Thunder Dragon’. Ia mulai berpikir karena ada beberapa pilihan monster yang bisa di-summon.

Juno(berpikir): Hmm, sekarang aku bisa melakukan beberapa pilihan Fusion Summon, ‘B. Skull Dragon'; 'Meteor B. Dragon'‘King Dragun’; ‘Dragon Master Knight’‘Twin-Headed Thunder Dragon’. Tapi sepertinya lebih menguntungkan dengan ‘King Dragun’ deh.

Juno: Normal Summon ‘Versago the Destroyer’! Activate its effect. Treating its name as ‘Divine Dragon Ragnarok’. Then I activate ‘Polymerization’!

Della terkagum dengan duelist yang kini dihadapinya, yang hendak melakukan Fusion Summon. Juno menaruh kartu ‘Lord of D.’ dan ‘Versago the Destroyer’ ke graveyard zone sebagai Fusion Material monster yang dibutuhkan untuk memanggil ‘King Dragun’ dari Extra Deck zone-nya. (Extra Deck adalah deck khusus untuk Fusion Monster, Synchro Monster, dan XYZ Monster, zone-nya berada di samping deck holder pada duel disk)

Juno: Fusion Summon ‘King Dragun’ attack mode! Activate its effect! Special Summon one Dragon-type monster, ‘Red-Eyes B. Dragon’ attack mode too.

Kini Juno memiliki 2 monster dengan ATK sebesar 2400, ia berpikir untuk permulaan sebaiknya jangan langsung memakai monster dengan ATK lebih tinggi seperti semua Fusion monster lain yang bisa di-summon olehnya dengan efek spesial ‘Versago the Destroyer’. Karena bisa saja Della memiliki kartu yang bisa mengambil alih monsternya seperti ‘Brain Control’ jadi ia bisa menangkalnya dengan efek ‘King Dragun’.

Juno: I end my turn!

Juno tidak memasuki battle phase karena dia giliran pertama sebelum lawannya, sama seperti Levin yang tidak dapat battle phase ketika duel melawan Juno.

Della: My turn, draw!

Di tangan kiri Della terdapat ‘Fairy Meteor Crush’; ‘Airknight Parshath’; ‘Guardian Angel Joan’; ‘The Forgiving Maiden’; dan ‘Kaiser Glider’ . Ia baru saja menarik kartu ‘Gilasaurus’ dari deck-nya.

Della(berpikir): Hmm, sepertinya aku harus menggunakan efek ‘Gilasaurus’ untuk Normal Summon ‘Kaiser Glider’.

Della: Special Summon ‘Gilasaurus’. Boy, you can special summon one monster from your graveyard.

Juno mengangguk, kemudian memilih ‘Versago the Destroyer’ dari graveyard zone-nya.

Juno: I special summon ‘Versago the Destroyer’ defense mode.

(Wujud ‘Versago the Destroyer’ terlihat meskipun dalam defense mode karena memang Special Summon mengharuskan monsternya face-up kecuali ada efek tambahan yang mengharuskan atau membolehkan face-down, seperti ‘The Shallow Grave’ yang mengharuskan Special Summon dengan posisi face-down)

Della: Tribute ‘Gilasaurus’, Tribute Summon ‘Kaiser Glider’ attack mode.

Juno: Wow!

Juno tidak menyangka kalau kini ia harus merelakan salah satu dari ‘King Dragun’ atau ‘Red-Eyes B. Dragon’ untuk hancur jika Della menyerang dengan ‘Kaiser Glider’. ATK-nya Kaiser Glider hanya 2400 namun memiliki efek tidak akan hancur melawan monster dengan ATK sama.

Della: I activate ‘Fairy Meteor Crush’, equip it to ‘Kaiser Glider’.

Juno: What?!

Juno kini yakin kalau Della bukan mengincar 2 monsternya yang ATK-nya 2400, melainkan ‘Versago the Destroyer’. Karena efek ‘Fairy Meteor Crush’ membuat ‘Kaiser Glider’ memiliki piercing effect. (Piercing effect adalah efek ketika monster dengan ATK lebih tinggi dari DEF monster yang diserangnya mampu memberi battle damage pada LP duelist yang monsternya dalam defense mode, karena biasanya jika monster defense mode hancur tidak akan mengurangi LP pemilik monster itu)

Della: Battle phase! Kaiser Glider attack that defense mode monster!

Juno mengernyitkan alis, karena ‘Kaiser Glider’ milik Della mengerti kalau monster yang dimaksud dengan tunjukan tangannya adalah ‘Versago the Destroyer’. Ia pun berpikir itu wajar karena monster miliknya yang defense mode hanya ‘Versago the Destroyer’.

Setelah ‘Versago the Destroyer’ hancur oleh serangan ‘Kaiser Glider’, LP Juno berkurang sebanyak 1500, dari ATK 2400 monster milik Della dikurangi DEF 900 monster miliknya yang hancur. Sekarang LP Juno tersisa 3500.

Della: I end my turn!

Della sangat senang, ia optimis kalau duel ini bisa dimenangkannya sehingga ia meraih kemenangan dalam duel untuk kedua kalinya. Tadi karena bosan menunggu duel antara Gracia melawan Gaby yang sangat lama, Della berjalan-jalan ke sisi lain hutan, kemudian ia bertemu duelist bernama Edward Smith yang mengajaknya duel. Dengan susah payah akhirnya ia menang, dan Edward juga memujinya karena Della adalah duelist perempuan pertama yang mengalahkannya dalam sebuah duel. Setelah duel itu Edward pergi ke tempat lain untuk mencari duelist lagi, Della juga melangkah keluar dari hutan hingga menemui Juno di dekat tebing itu.

Juno: My turn! Draw!

Pemuda itu senang karena ia baru saja menarik kartu ‘Graceful Charity’ yang mampu membuatnya membalikkan keadaan jika mendapat kartu yang tepat diantara 3 kartu berikutnya yang akan ditariknya.

Juno: Activate ‘Graceful Charity’! I can draw 3 cards from my deck and discard 2 cards from my hand after that.

Dan kartu yang ditarik Juno sesuai harapannya, yaitu ‘Monster Reborn’; ‘Dragon’s Mirror’; dan ‘Card Destruction’. Ia membuang ‘Black Luster Soldier’ dan ‘Thunder Dragon’ ke graveyard zone, setelah itu efek ‘Graceful Charity’ habis dan juga masuk graveyard zone.

Juno: Set 2 face-down cards.

Dua kartu yang di-set oleh Juno adalah ‘Monster Reborn’ dan ‘Dragon’s Mirror’. Ia berniat mengaktifkan Spell card ‘Card Destruction’ yang bisa merugikan lawannya, setelah itu baru akan memakai 2 Spell Card yang di-set.

Juno: Activate ‘Card Destruction’! We both discard all cards in our hand, miss. Then we draw the same number of cards after that. But I have no cards in my hand, so I don’t need to discard or draw.

Della cemberut, ia terpaksa discard 3 kartu yang ada di tangannya, kemudian ia menarik 3 kartu dari deck-nya dan langsung senang karena 3 kartu yang didapatnya adalah ‘Dark Hole’; ‘Dragon Capture Jar’; dan ‘Swords of Revealing Light’. Ketiga-tiganya mampu meredam monster-monster Juno yang ia prediksikan semua tipe Dragon, atau paling tidak untuk saat ini.

Juno: Activate face-down Spell Card! ‘Monster Reborn’!

Della yang mengetahui efek monster Reborn pun panik, karena bisa saja Juno memilih ‘Guardian Angel Joan’ untuk jadi monster andalan.

Namun Juno tersenyum karena mengetahui reaksi Della, ia pun bicara.

Juno: I will check your graveyard zone, miss.

Setelah melihat monster-monster yang ada di graveyard zone Della, Juno menggeleng-geleng sehingga Della heran.

Juno: Miss, I am not interested with your monsters.

Juno memang sejak awal tidak berniat memilih monster sekuat apapun dari graveyard zone Della, ia sudah merencanakan Fusion Summon lagi.

Juno: Special Summon ‘Versago the Destroyer’ attack mode!

Della berspekulasi kalau kartu tertutup yang satu lagi adalah Equip Spell card, Juno melanjutkan gilirannya.

Juno: Activate face-down Spell Card! Dragon’s Mirror! I can Fusion Summon one Dragon-type monster.

Della kembali terkejut karena ada Spell card yang bisa melakukan Fusion Summon selain ‘Polymerization’, ia mulai cemas akan monster apa yang dipanggil Juno berikutnya.

Juno menaruh ‘Black Luster Soldier’ dari graveyard zone-nya serta ‘Versago the Destroyer’ dari arenanya ke banished zone. (Banished zone adalah sebuah zone khusus yang beda dengan graveyard zone, dimana hanya karena efek kartu barulah sebuah kartu atau beberapa kartu ditaruh di sana)

Juno: Fusion Summon ‘Dragon Master Knight’ attack mode! Its ATK points increase 1000 because I have another Dragon-type monsters.
(‘Versago the Destroyer’ menggantikan ‘Blue-Eyes Ultimate Dragon’ sebagai salah satu Fusion Material dari ‘Dragon Master Knight’)

Della lagi-lagi panik, karena ATK dari Dragon Master Knight meningkat dari awalnya sudah 5000 jadi 6000, dan kini ada 3 monster di arena Juno yang total ATK-nya 10800. Ia berharap Juno tidak memasuki battle phase sehingga di gilirannya berikutnya ia dapat mengaktifkan ‘Dark Hole’ atau ‘Swords of Revealing Light’.

Juno: Battle phase! ‘Dragon Master Knight’ attack ‘Kaiser Glider’.

Della sudah pasrah atas duel ini yang akan dimenangkan Juno, ia melihat LP-nya sisa 1400 setelah Kaiser Glider hancur. (Battle Damage yang diterimanya adalah 3600, selisih dari 6000/ATK-nya ‘Dragon Master Knight’ dan 2400/ATK-nya ‘Kaiser Glider’)

Juno: King Dragun direct attack!

Serangan King Dragun membuat LP bar-nya berkurang dari 1400 jadi 0, artinya Della kalah duel. Della tersenyum karena merasakan sebuah kesenangan meskipun kalah, sama seperti tadi ketika ia menang dari Edward. Kesenangan dari sebuah duel yang membuat ia maupun Juno tersenyum. Mereka saling berjalan mendekat untuk bersalaman. Juno sempat terkejut melihat kartu ‘Dark Hole’, ‘Dragon Capture Jar’, dan ‘Swords of Revealing Light’ di tangan kiri Della artinya jika ia tadi tidak memasuki battle phase ataupun tidak mengalahkan Della dengan direct attack maka Della bisa membalikkan keadaan di giliran berikutnya. Sambil bersalaman dengan tangan kanan Della pun mulai bicara lagi pada Juno.

Della: Congratulations, boy. Your monster is so strong, I am amazing.

Juno tertawa karena bahasa Inggris Della yang salah, namun ia mengerti maksud sebenarnya yang ingin dikatakan Della.

Juno: Yes, miss, thanks for the duel, if I didn’t beat you that turn, you may be winning a few turns later.

Mereka saling tersenyum lagi, kemudian menoleh ke arah berlawanan karena Juno diteriaki namanya oleh Levin yang sudah selesai duel tadi ketika giliran Juno yang terakhir, Della juga diteriaki namanya oleh Jeje yang baru keluar dari hutan menemukannya bersama Gracia dan Gaby. Mereka berdua melepaskan salaman, dan berjalan beberapa langkah menghampiri orang yang tadi memanggil nama mereka, kemudian dirangkul orang yang memanggil nama mereka tadi.

Levin: Oi Jun, elu gak kasihan banget sih dengan cewek, sampai-sampai summon ‘Dragon Master Knight’ segala.

Juno: Ckck, kalau gue tidak manggil monster andalan gue berarti gue meremehkan duelist cewek dong, dan bisa-bisa gue kalah karena dia punya ‘Dark Hole’ dan ‘Swords of Revealing Light’, ada juga ‘Dragon Capture Jar’.

Della heran karena ternyata Juno bisa bicara bahasa Indonesia, dan Levin melanjutkan perkataannya setelah tertawa sebentar.

Levin: Halah, elu kan bisa nunggu sampai dapat ‘The Fang of Critias’ dan ‘Mirror Force’ sehingga elu bisa summon ‘Mirror Force Dragon’.

Juno: Ah, kelamaan keles, keburu gue kalah oleh cewek ini. By the way elu tadi menang ya Lev?

Levin: Oh jelas dong gue menang, kan gue pakai ‘Chaos Emperor Dragon - Envoy of the End’. Elu juga punya di deck kan Jun?

Juno: Iya, gue kan belum merombak susunan deck setelah duel melawan elu tadi.

Sementara itu, Della juga ditanyai oleh Jeje.

Jeje: Del, kamu tadi gak berhasil narik kartu ‘Black Luster Soldier - Envoy of the Beginning’ ya?

Della: Iya nih, kak Jeje. Aku tadi gak berhasil dapat kartu itu, yang membawa kemenangan ketika aku melawan duelist bernama Edward Smith.

Jeje: Kamu juga kok tadi main ngilang aja?

Della: Hehe, habisnya aku bosan. Gimana tadi, kak Gaby atau Gracia yang menang?

Gracia: Aku sempat summon ‘Spell Canceller’, Kak. Tapi setelah dihancurkan dengan efek monster card punya kak Gaby, lalu kak Gaby memakai ‘The Eye of Timaeus’ untuk summon ‘Amulet Dragon’. Monster itu yang mengalahkan aku.

Gaby: Hihi, untung aja aku punya ‘Dark Magician’ di graveyard tadi jadi bisa pakai ‘Silent Fiend’ deh.

Levin dan Juno sudah mulai menaikkan volume suara sehingga perhatian para gadis teralih pada mereka.

Levin: Ah, tanggung banget elu tadi Jun, kenapa gak sekalian summon ‘F.G.D.’ juga?

Juno: Yaelah Lev, susah dong summon ‘Dragon Master Knight’ dan ‘F.G.D.’ sekaligus, lagian gue gak punya kartu yang bisa Fusion Summon lagi.

Levin: Makanya pakai dong ‘Future Fusion’ biar deck elu lebih komplit lagi. Percuma kan punya kartu bagus tapi tidak dimasukkan dalam deck.

Juno: Ah, malas deh, ATK-nya gak akan sama kalau muncul sekaligus, gak seru dong.

Levin: Kan tinggal pakai ‘Skill Drain’ aja, hahaha.

Juno: Itu sih merugikan diri sendiri dong namanya, gue mana mungkin mau memakai kartu itu kalau 2 monster andalan gue sekaligus ada di arena.

Keempat gadis itu berjalan mendekati kedua pemuda ini, dan Jeje menunjuk Levin sambil bicara.

Jeje: Eh, kamu Levin kan? Adiknya Sonia dan Ci Stella.

Levin pun menoleh, ia baru menyadari kehadiran para gadis itu. Ia dan Juno sama-sama tersenyum pada keempat mantan member JKT48.

Levin: Wah, Ci Jeje, kak Gaby, Ci Gracia, Ci Della. Kalian duelist juga?

Della, Jeje, Gaby, dan Gracia pun mengangguk sambil memasang senyum. Juno yang heran pun bertanya pada Levin.

Juno: Eh, elu kenal mereka Lev?

Levin: Mereka kan semua mantan member JKT48, Jun. Elu pikun banget, hahaha.

Juno: Heheh, maklumlah soalnya JKT48 kan banyak membernya, mana mungkin gue hapal satu per satu wajah mereka.

Levin kembali tertawa ringan, dan ditegur oleh Jeje.

Jeje: Vin, ini siapa? Teman kamu?

Levin: Emm, iya Ci. Tepatnya sih dia bisa dibilang saudaraku, karena tinggal bersama keluargaku.

Jeje: Oh, ini Juno yang kamu maksud waktu itu ya?

Levin: Nah, iya Ci hehehe. Kenapa, naksir ya?

Jeje: Ih, hahaha enggak. Aku kan cuma nanya, dia bukan tipe cowok aku, tapi gak tahu deh dengan mereka bertiga.

Jeje menadahkan kepada pada 3 gadis lainnya, mereka sedikit tersipu karena wajah Juno yang cukup tampan dilihat dari dekat. Levin tertawa melihat ekspresi malu 3 gadis itu.

Levin: Wah, wah. Aku jadinya merasa tersaingi nih, Ci Gracia gak suka lagi denganku ya?

Gracia: Ih, PD banget kamu, kapan aku pernah suka dengan kamu, hihih.

Mereka semua tertawa atas candaan Levin, kemudian Juno berkenalan dengan keempat mantan member JKT48 itu. Mereka mengobrol sejenak hingga matahari akan terbenam. Setelahnya ada pengumuman dari headmaster pada duel disk masing-masing untuk berkumpul di bangunan besar di tengah pulau itu. Bangunan dimana ada hall tempat mereka dikumpulkan ketika pagi menjelang siang tadi. Headmaster mengatakan akan dimulai makan malam bersama, sebuah keharusan yang akan dijalankan di pulau itu setiap harinya, bahkan makan pagi dan makan siang juga mulai besok. Mereka berenam sama-sama jalan menuju bangunan besar di tengah pulau dimana akan diadakan makan malam bersama seluruh penghuni pulau itu, para duelist dan staff akademik, juga headmaster. Sepanjang jalan di tangga panjang menuju bangunan, mereka juga melihat banyak duelist menuju ke dalam bangunan besar. Suasana ramai menyelimuti ruang makan yang besar di bangunan itu, ruangan luas yang terletak berdekatan dengan hall. Para duelist dan staff akademik mulai menduduki meja-meja yang sama kapasitasnya, untuk 9 orang per meja. Jeje, Gaby, Gracia, Della, Juno, dan Levin pun mendapat satu meja kosong. Mereka melihat sekeliling ruangan itu sembari menunggu makanan akan dihidangkan oleh robot-robot begitu semua duelist sudah berkumpul. Tiba-tiba Jeje melihat di sebuah meja ada Aaron bersama Ve sedang tertawa bersama seorang duelist, yaitu Edward Smith. Meja itu baru 3 orang yang menempati, karena para duelist lain sibuk mencari tempat duduk yang ada teman satu negara.

Jeje: Eh, itu Aaron kan?

Gaby, Gracia, Della, Juno, dan Levin pun melihat arah yang ditunjuk oleh Jeje. Della pun ikut bicara.

Della: Iya tuh, ada duelist yang tadi duel dengan aku juga.

Gaby: Eh, itu bukannya kak Ve?

Gracia: Kok kak Ve ada disini? Bukannya dia bilang titip adiknya pada kita?

Levin: Tadi aku dan Juno ketemu kak Ve di toko kartu, dia kerja disana.

Jeje, Della, Gaby, dan Gracia mengangguk-angguk, mereka berenam kemudian beranjak dan menuju meja itu untuk bergabung dengan Ve, Aaron, dan Edward.

Keenam duelist itu menyapa Ve, dan disambut baik oleh 3 orang di meja itu. Levin, Gaby, Gracia, dan Jeje berkenalan dengan Edward. Sedangkan Juno juga berkenalan dengan Edward serta Aaron.

Kini meja itu sudah ada 9 orang, dan tak lama kemudian meja-meja lain juga terisi para duelist serta staff akademik. Headmaster yang merasa semuanya sudah lengkap kemudian menggunakan duel disknya untuk mengaktifkan para robot agar menghidangkan makan malam. Suasana ceria menyelimuti ruangan itu karena banyak duelist beda negara yang duduk di meja yang sama saling berkenalan sambil makan.

Makan malam itu pun selesai sekitar satu jam kemudian, para robot merapikan semua piring dengan hati-hati. Dan para duelist pun bubar ke asramanya masing-masing. Jeje, Ve, Gaby, Gracia, dan Della ke asrama hijau sedangkan Levin, Aaron, Edward, dan Juno ke asrama merah.

TO BE CONTINUED...


By: E.D.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Between Dream And Reality, Part 12

GALLANT IMPACT, Chapter 25

GALLANT IMPACT, Chapter 29