GALLANT IMPACT, Chapter 8

Chapter 8: Making great happiness

Dan saat itu, Ve sedang disuapi oleh Ega dan Ve pun balik menyuapinya, agar mereka cepat selesai makannya. Mereka sama-sama makan bubur sambil mengobrol.

Ega: Jadi, sayang, sepupu kamu aktris ya? Pantes owe rasanya pernah lihat dia.

Ve: Benar sayang, emangnya kamu gak pernah nonton sinetron terbarunya?

Ega: Owe jarang nonton TV, tapi owe pernah lihat mukanya di suatu sinetron beberapa tahun lalu.

Ve: Jadi kamu tahu dong namanya?

Ega: Enggak, owe lupa hehehe.


Ve: Aku kira kamu tahu, hihi. Jadi namanya Jessica Mila. Dia aktris ibukota, sedang break syuting terus mau nginap di rumahku selama seminggu deh. 2 hari lalu aku jemput dia di terminal, dia gak bisa nyetir mobil.

Ega: Oh, pantes kamu minta owe ngantar ke kampus, rupanya sepupu kamu gak bisa nyetir.

Ve: Iya, maaf ya sayang, aku jadi ngerepotin kamu.

Ega: Itu juga kewajiban owe kok sayang, lagian owe salut kamu tetap semangat untuk kuliah dalam keadaan begini.

Ve: Thanks ya sayang, oh iya kamu mau tahu gak sinetron terbarunya berjudul apa?

Ega: Hmm, boleh. Emang apa judulnya?

Ve: Aku gak pernah nonton sih, tapi aku denger dari kak Mila sih judulnya GGS.

Ega: Judulnya singkat banget.

Ve: Hihihi, maksud aku emang itu singkatannya. Kepanjangannya Ganteng-Ganteng Serigala.

Ega: Oh, owe pernah dengar sih beberapa teman sekelas membahas itu ketika gak ada dosen di kelas owe.

Ve: Emang mereka nonton ya? Seru gak menurut mereka?

Ega: Owe dengar-dengar sih, mereka bilang jalan ceritanya seru, meskipun mirip film Twilight tapi alurnya berbeda, kedua kubu ada rajanya.
Ve: Oh, iya sih kak Mila juga beritahu aku seperti itu. Dan satu perbedaan yang paling mencolok, kak Mila yang jadi peran utama selalu diincar kubu vampire karena memiliki darah suci, di film Twilight kan gak ada istilah itu.

Ega: Hahaha, kapan-kapan owe coba tonton deh. Mungkin emang seru ya.

Ve: Emm, kamu juga GGS kok sayang.

Ega: Owe? Mana mungkin owe serigala.

Ve: Bukan serigala maksud aku, tapi GGS-nya kamu sih Ganteng-Ganteng Sariawan.

Ega: Owe sariawan? Enggak kok.

Ve: Aku bisa lihat kok sayang kalau kamu emang lagi sariawan, gak usah mengelak. Buktinya kamu makan pagi tadi juga bubur kan? Alasan biar samaan makannya dengan aku, padahal sariawan hihihi.

Ega: Hehehe, owe ketahuan deh sariawannya.

Ve: Wuuu, dasar kamu. Modus aja tadi rupanya.

Ega cengengesan, setelah itu buburnya Ve pun habis, dan buburnya Ega juga habis semenit kemudian. Sementara itu di mejanya Jerry dan Mita, mereka berdua juga sedang membicarakan sesuatu.
Mita: Sayang, itu teman kamu pacarnya yang mana sih?
Jerry: Yang pasti bukan yang udah pergi tadi.
Mita: Jadi dia punya 2 pacar dong?
Jerry: Ya enggaklah, Ricky tuh pacarnya yang lagi genggaman tangan dengan dia.
Mita lalu melihat Ricky yang sedang menggenggam tangan Akicha sambil makan, Ayana geleng-geleng melihat mereka berdua.
Jerry: Nah, udah tahu kan kamu?
Mita: Tapi kok tadi pacarnya gak kelihatan cemburu ya ada satu cewek lagi, selain translatornya.
Jerry: Iya, aku iri deh sama Ricky, bisa dikelilingi 3 gadis cantik sekaligus.
Mita segera mencubit lengan Jerry dengan geram, Jerry pun meringis.
Jerry: Aduh, sayang, aku kan cuma bercanda.
Mita: Kamu tuh, bercanda sama serius hampir gak ada bedanya.
Jerry: Gak ngambek kan kamu?
Mita: Belum, tapi awas aja kalau kamu sekali lagi ngomong begitu, aku ngambek 2 hari sama kamu!
Jerry: Hehe, aku janji deh gak ngomong gitu lagi, sayang.
Setelah Jerry dan Mita selesai makan, mereka sudah meninggalkan kantin itu dan Ricky baru selesai makan bersama Akicha dan Ayana. Mereka masing-masing membayar, dan saat keluar dari kantin, Ega yang menggandeng Veranda sudah menunggu, Ricky lalu mencium kening Akicha. Akicha tersenyum, begitu juga Ayana yang melihatnya. Ia saling melambaikan tangan pada pacarnya itu, dan segera mengikuti Ega dan Ve menuju parkiran motor Gedung Timur.
Ricky langsung naik motornya yang terparkir di samping motor Ega. Ia tidak melihat motor Jerry lagi, yang artinya Jerry sudah pergi mengantar Mita ke tempat kerja.
Ega: Ky, owe titip pacar owe ya, thank you udah mau ngantarin.
Ricky hanya mengangguk, lalu Ega menuntun Ve naik motornya Ricky dan berpegangan pada pundaknya Ricky. Ega lalu mencium kening Ve, yang lalu tersenyum dan dikomentari Ricky.
Ricky: Woi Ga, ikut-ikut aje lu. Hahaha.
Ega terkekeh lalu ia juga naik motornya, perlahan kedua motor itu melaju keluar dari parkiran ke jalan raya, tak lama kemudian mereka berpisah arah, dan setelah belasan menit Ricky pun sampai di depan kantornya Ve, yang segera turun dan mengucapkan terima kasih pada Ricky, sehabis itu ia berjalan masuk ke kantornya dengan pelan. Setelah itu Ricky mengabari Ega lewat SMS kalau Ve sudah sampai, ia juga sekalian menanyakan kabar Michelle.
Ricky: Lele, lagi apa?
Michelle: Lagi belajar nih, kak Ricky. Bareng teman-teman juga.
Ricky: Kamu belajarnya di rumah siapa?
Michelle: Di rumahnya kak Shania, kenapa?
Ricky: Oh, Kakak cuma mau tahu aja. Nanti kamu hati-hati ya pulangnya.
Michelle: Ok Kak.
Karena sudah melakukan ‘tugas harian’ nya, Ricky langsung tancap gas menuju tempat ia bekerja.
------------------------------------------------------------
Hari Jumat tanggal 3 Oktober 2014, hari ulang tahun Akicha yang ke-21. Dini harinya Ricky yang sudah mengantuk menyempatkan untuk mengirim pesan LINE pada Akicha yang berbunyi ‘Happy birthday, my girl’ barulah ia terlelap.
Paginya sekitar pukul 6 lewat 15 menit, Ricky terbangun mendengar suara alarm smartphone-nya yang memang sengaja ia setel volume maksimal yaitu 100%. Di hari biasa ia hanya perlu menyetel di volume 70%, tapi karena ini hari spesial ia harus bangun cepat, dan setelah bersiap diri untuk pergi, ia langsung keluar kamar untuk berangkat ke toko kue dulu.
Tibalah Ricky di toko kue, dan ia mengambil kue ulang tahun untuk Akicha, dan sesuai keinginan Ricky di kue itu ada tulisan menggunakan sejenis krim kue dengan warna tulisan pink. Bunyi tulisannya ‘Happy birthday, Akicha!’ dan Ricky segera membayar kue itu lalu membawanya dengan hati-hati berbungkus kotak kue plastik yang ada lubangnya di tengah, tujuannya agar saat menyalakan lilin-lilinnya dan menutup kotak itu, apinya tidak padam. Ricky melihat pesan LINE balasan dari Akicha yang berbunyi ‘Thank you, my boy’.
Ricky melajukan motornya hati-hati, agar kue yang ‘diboncengnya’ tidak jatuh meskipun ia sudah mengikatkan erat kotak berisi kue itu pada jok motornya. Sesampainya di kampus, Ricky merasa lega karena bentuk kue ulang tahun itu masih utuh, lilin-lilinnya tidak miring sedikitpun. Ia segera menghubungi nomor Ayana untuk bertukar pesan.
Ricky: Ayana, kamu dan my girl udah sampai kampus?
Ayana: Hmm, Ricky-kun, baru aja kami selesai parkir mobil. Kenapa?
Ricky: Ajak Akicha ke kantin Gedung Utara, sekarang. Aku ingin memberikan sesuatu. Nanti kalian tahu kok.
Ayana: Oke, aku akan ajak Aki-san.
Sehabis itu Ricky buru-buru membawa kue itu dan berjalan cepat ke kantin sebelum pacarnya tiba, ia tahu kalau Akicha biasa memarkirkan mobil di Gedung Selatan, jadi ia akan sampai lebih cepat ke kantin Gedung Utara. Ricky langsung duduk di sebuah meja untuk 4 orang, dan menyalakan lilin-lilin kecil di kue itu dengan korek api yang ia bawa di saku kemejanya. Seperti biasa hanya ada beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang ada di kantin selain Ricky, dan tak satupun menghiraukan apa yang sedang dilakukan Ricky dengan terburu-buru. Akicha dan Ayana sudah datang saat Ricky menutup kembali kotak plastik berwarna biru itu. Ia menyambut kedatangan pacarnya dengan senyuman. Kedua gadis itu heran melihat kotak plastik dengan lubang di tengahnya.
Ayana: Itu apa, Ricky-kun?
Ricky berdiri, lalu tutup kotak itu dibukanya.
Ricky: O-Tanjoubi Omedetou, Akicha!
Akicha yang melihat kue ulang tahun itu terlihat gembira dan ia menutup mulut dengan kedua tangan, lalu memeluk Ricky sejenak dan Ricky juga balas memeluknya. Ayana pun senang melihat pasangan itu.
Ricky: Make a wish dan lalu tiup lilinnya, my girl.
Akicha segera menutup mata, sepertinya ia memikirkan sebuah wish, lalu ia membuka mata dan membungkuk untuk meniup lilin-lilin itu sampai padam semua. Akicha kembali berdiri tegak memasang senyuman semanis mungkin pada pacarnya.
Akicha: Arigato, Ricky-kun, my boy.
Ricky: Yes, and the present for you...
Akicha: Please, Ricky-kun, I do not want any present.
Ricky: But, I’m your boy, Akicha.
Akicha: I know, but please give me no present.
Ricky: Hmm, as your will, my girl.
Di masa mereka SMA, Ricky dan teman-teman sekelas tidak pernah memberikan hadiah pada Akicha, karena Akicha sendiri yang tidak mau diberikan hadiah. Ia sudah sangat senang dengan keramahan semua teman sekelasnya, jadi 3 kali ia merayakan ulang tahun di SMA tak satupun hadiah diterimanya.
Mereka bertiga lalu mulai memotong kue dengan pisau plastik yang juga ada di dalam kotak itu. Potongan pertama kue untuk Ricky, dan yang kedua untuk Ayana. Ricky juga mengajak Jonathan dan Agus untuk memakan potongan kue yang lain. Akicha hanya memakan 1 potongan kue, seperti Ricky dan Ayana, sedangkan Jonathan memakan 2 potong dan Agus memakan 3 potong sisanya. Ayana, Jonathan, dan Agus bergantian mengucapkan ‘Selamat ulang tahun’ pada Akicha.
Perkuliahan kembali dimulai di kelasnya Ricky, Jerry dan Ega bisa tahu kalau Ricky sedang senang. Mereka berniat menanyakan pada Ricky sewaktu istirahat nanti. Selagi perkuliahan berlangsung, di sekolahnya Michelle, pada waktu istirahat sekitar pukul 9 pagi terlihat seorang gadis sedang mengejar Shani yang terus melangkah menuju kantin.
Shani: Apaan sih, kak Hanna? Aku udah putus dari dia kok tadi.
Hanna: Shani, aku gak ada hubungan apa-apa dengan cowok kamu, jadi kalian jangan putus karena aku ya...
Shani: Enggak kok kak Hanna, aku emang mau putus dari dia karena udah kesekian kalinya dia godain cewek lain, sebelum-sebelumnya sih aku pernah lihat dia beberapa kali begitu dengan kakak kelas, tapi karena mereka gak nanggapin serius jadi aku nunggu dia mengaku. Eh dia malah makin menjadi, dengan godain kak Hanna.
Hanna: Benar nih kamu gak nyalahin aku?
Shani: Aku malah berterimakasih pada kak Hanna karena udah nanggapin godaan dia, aku udah muak dengan sikap dia yang seolah-olah tidak pernah berbuat kayak gitu, baru tadi sekali aku memergoki dia.
Hanna: Emm, aku gak mau juga deh kalau pacaran sama dia, tadi aku kepancing kata-kata manisnya makanya aku nanggapin.
Shani: Iya, aku ngerti kok, udah ya kak Hanna jangan bahas lagi cowok kayak gitu.
Hanna lalu mengangguk, dan kedua gadis itu pun jalan berdampingan menuju kantin. Mereka lalu ikut gabung duduk dengan Michelle, Shania, dan Yupi.
Michelle: Eh, ada kak Hanna.
Shani: Kalian udah pesan makanan atau belum?
Shania: Cuma Yupi nih yang belum.
Hanna: Oh, ayo Yupi kita sama-sama pesan.
Yupi mengangguk, lalu ia dan Hanna ditemani Shani untuk pergi memesan makanan. Selagi 3 gadis itu memesan, Rona datang dengan membawa makanannya.
Rona: Permisi, boleh aku gabung?
Michelle: Eh, kak Rona, silahkan, tapi sendiri kan?
Shania: Iya kak Rona, soalnya cuma pas sisa 1 tempat duduk.
Rona(sambil duduk): Oh, tenang aja, aku sendiri kok. Pacarku gabung sama teman-temannya di meja lain.
Michelle dan Shania lalu celingak-celinguk mencari sosok Donny dan mereka melihat di kejauhan pada sebuah meja ada Donny bersama teman-temannya sedang mengobrol, nampaknya mereka sudah selesai makan. Lalu Shani, Hanna, dan Yupi kembali duduk di meja untuk 6 orang itu.
Yupi: Wah, ada kak Rona, gak sama pacarnya nih?
Shani: Gimana sih kamu Yup, kalau kak Rona sama pacarnya nanti pacarnya mau duduk dimana?
Yupi: Oh iya, hihihi.
Rona: Yupi, pacarku Donny lagi bareng teman-temannya.
Hanna, Yupi, dan Shani lalu melihat Donny di kejauhan, dan mereka manggut-manggut.
Hanna: Kak Rona, aku mau beritahu sesuatu nih.
Rona: Iya, ada apa Han?
Hanna: Bilangin pada kak Donny, kalau Shani udah putus dengan cowoknya.
Rona: Loh, tapi apa hubungannya?
Shani: Soalnya kan kak Donny akrab dengan mantan pacarku, takutnya nanti ketularan.
Rona: Ketularan gimana maksudmu, Shani?
Shani: Ya... ketularan suka godain cewek.
Rona: Oh, kalian tenang aja, Donny lebih banyak bergaul bersama anak kelas 12 kok. Lagipula, selain mantan pacar Shani, Donny juga akrab hanya dengan beberapa anak kelas 10 lainnya.
Shani: Hmm, aku gak mau lagi deh pacaran dengan anak kelas 10.
Yupi: Hihihi, selamat jomblo lagi, Shani.
Rona: Udah ya, kalian jangan bahas cowok lagi, fokus aja belajar daripada pacaran. Lagian kalian masih kelas 10, lebih baik sih tahun depan baru mikirin untuk pacaran.
Kelima gadis kelas 10 itu memanggut-manggut, lalu pesanan mereka datang, dan segeralah mereka mulai makan menyusul Rona yang sudah mulai makan duluan.
------------------------------------------------------------
Siang tiba, Ricky melambaikan tangan pada mobil Akicha yang sudah keluar dari parkiran mobil Gedung Selatan. Melody dari jauh menatap dengan sedih, namun ia segera pergi karena adiknya Frieska sudah menunggu di luar parkiran mobil Gedung Barat. Ia hari ini tidak bertemu dengan Ricky, karena ia sudah makan pagi di rumah sehingga ia tidak pergi ke kantin Gedung Utara. Setelah mobilnya Frieska melaju menjauhi area kampus, Ricky tengah berjalan ke parkiran motor Gedung Timur.
Sesampainya Ricky di tempat kos, ia melihat ada seorang wanita tengah duduk santai di sofa ruang tamu sambil menonton TV. Ia pun menyapa si wanita.
Ricky: Eh ada neng Sendy, kok gak kerja?
Sendy: Ah, kebetulan ada akang Ricky, eneng mau minta tolong dong.
Ricky: Nah, pasti neng Sendy mau nawarin asuransi lagi kan? Maaf atuh neng, saya belum cukup modal untuk masuk asuransi.
Sendy adalah seorang agen asuransi, sama seperti Marina, tapi Sendy lebih sering menawarkan asuransinya kepada para penghuni kos, terutama Ricky. Meskipun hanya Jeje yang berminat dan sudah mendaftar asuransi pendidikan. Sedangkan Marina tak pernah, karena dia tidak enak hati untuk menawarkan asuransi pada para penghuni kos.
Sendy: Iiih bukan atuh, eneng udah nyampe target bulan lalu kok, jadi eneng ambil cuti hari ini.
Ricky: Oh, terus neng mau minta tolong apa pada saya?
Sendy: Hehehe, eneng dari tadi belum makan siang nih, si Ibu kos dan Ibu kos cilik lagi pergi belanja, jadi eneng ditinggal sendiri, dan eneng kan gak bisa masak. Mau ke warung, takut digodain bapak-bapak mesum.
Ricky: Hahaha, makanya belajar masak atuh neng.
Sendy: Kapan-kapan atuh kang, sekali ini tolong ya masakin buat eneng. Udah lapar banget nih, eneng bisa-bisa mati kelaparan kalau nunggu 2 Ibu kos balik.
Ricky: Hehehe, yaudah deh, tapi nasi goreng aja ya. Soalnya saya udah mau pergi ke tempat kerja.
Sendy: Oke deh, kang!
Lalu Ricky segera berjalan menuju dapur dan memasak nasi goreng sepiring untuk Sendy. Selain agen asuransi, Sendy juga adalah seorang mahasiswi semester 3 Fakultas Ekonomi, tapi berbeda kelas dengan Ve dan Melody. Tak lama kemudian, sepiring nasi goreng sudah jadi dan dibawa Ricky ke ruang tamu untuk Sendy yang sudah mematikan TV. Mata Sendy berbinar-binar dan ia segera memakan nasi goreng buatan Ricky. Ricky terkekeh melihat cara makan Sendy yang seperti orang yang tidak makan lebih dari 2 hari. Setelah habis nasi gorengnya, Sendy membawa piring kotor itu ke dapur sementara Ricky pergi ke kamarnya untuk berganti tas. Saat Ricky keluar kamarnya dan hendak menuju pintu depan untuk pergi, kembali ia mendengar suara Sendy memanggilnya.
Sendy: Tunggu atuh kang!
Ricky: Ada apa lagi neng?
Sendy: Eneng mau ikut akang ya, ke tempat kerja akang!
Ricky: Hah? Ngapain, neng?
Sendy: Habisnya, si Ibu kos cilik baru SMS eneng bilangnya habis belanja mereka mampir ke rumah temannya Ibu kos, nanti agak sore baru balik, jadi eneng disuruh jaga kos.
Ricky: Yaudah, jaga dong neng.
Sendy: Aduh, eneng takut atuh kalau sendirian di sini, nanti ada hantu yang ganggu eneng gimana? Kan gak ada yang nolongin.
Ricky: Makanya neng, jangan sering nonton film horor, lagian tempat kos ini gak mungkin lah ada hantunya. Parno banget deh neng Sendy.
Sendy: Tolong atuh kang, eneng boleh ikut ya, ya!
Ricky: Emm, coba beritahu dulu 2 Ibu Kos, biar mereka tahu kalau tempat kos gak ada yang jaga, gimana?
Sendy: Oke, aku beritahu dulu mereka.
Lalu Ricky menunggu Sendy yang SMS-an dengan Jeje, dan setelah beberapa menit.
Sendy: Boleh atuh kang, katanya nanti biar satpam komplek yang jagain tempat kos.
Ricky: Mana? Coba aku lihat.
Sendy memberikan smartphone-nya pada Ricky, yang langsung membaca percakapan SMS Jeje dan Sendy tadi. Ricky lalu menghela nafas, karena ternyata benar. Ia mengembalikan smartphone itu pada Sendy.
Ricky: Oke, neng Sendy boleh ikut, tapi nanti jangan malu-maluin ya.
Sendy: Yaelah akang, segitunya. Eneng janji deh gak akan malu-maluin.
Ricky: Yaudah, ayo pergi, saya udah mau telat nih.
Sendy kelihatan gembira, lalu ia mengikuti Ricky keluar dari pintu depan kos. Mereka lalu disambut seorang satpam komplek, yang sepertinya disuruh jaga kos. Karena keadaan komplek perumahan di sana juga sedang sepi. Ricky segera melajukan motor dengan kecepatan sedang, dan Sendy memeluknya dari belakang karena ia jarang naik motor sehingga takut jatuh. Ricky hanya membiarkan, karena sudah hampir terlambat.
Sementara itu, Stella sedang jalan-jalan ke mall bersama adiknya, Sonia. Mereka tengah makan siang di sebuah food court dalam mall itu.
Sonia: Ci, nanti habis ini aku mau makan es krim, ya.
Stella: Kamu makannya banyak banget, hihihi.
Sonia: Soalnya kan aku udah kelas 2 SMA, makannya harus tambah banyak daripada saat kelas 1 lalu.
Stella: Hmm, nanti jadi gendut loh.
Sonia: Aku gak takut gendut, Ci, emang kayak Ci Stella.
Stella: Biarin, aku takut gendut kan ada alasannya.
Sonia: Iya, aku tahu. Pasti untuk menggaet cowok kan?
Stella: Nah, itu kamu tahu, jadi wajar dong kalau aku takut gendut.
Sonia: Hmm, tapi dietnya jangan berlebihan ya Ci.
Stella: Tenang aja, aku tahu kok cara diet yang sehat.
Sonia: Oh iya, Ci Stella mau gaet cowok seperti apa?
Stella: Yang pasti orangnya dulu adalah kakak kelasku.
Sonia: Jadi, dia kuliahnya di universitas Patmangin juga?
Stella: Iya, aku senang deh bisa melihat dia lagi, gak nyangka kalau dia kuliah di sana juga.
Sonia: Terus apakah dia punya pacar?
Stella: Nah itu dia, aku gak tahu. Naomi belum beritahu aku sih.
Sonia: Hah? Kak Naomi teman sekelas Ci Stella?
Stella: Iya, dia kan tinggal di tempat kos yang sama dengan teman baiknya cowok yang aku suka.
Sonia: Maksudnya kak Ricky ya?
Stella: Eh, kamu kenal Ricky?
Sonia: Hari Sabtu lalu kan aku nginap di sana, Ci. Dan aku juga lihat kak Naomi ternyata tinggal di sana.
Stella memanggut-manggut, tak lama kemudian mereka sudah selesai makan dan Stella membelikan Sonia es krim rasa strawberry. Ia sendiri juga membeli es krim rasa vanilla.
------------------------------------------------------------
Setibanya di tempat kerja, sehabis memarkirkan motor, Ricky mengajak Sendy ke depan bangunan hotel bertingkat 10 itu. Sendy yang melihat nama hotel itu segera membacanya.
Sendy: Jadi akang kerja di SKYPILLAR HOTEL?
Ricky: Wah, bisa baca benar juga eneng.
Sendy: Iiiih, eneng kan gak seudik itu, akang!
Ricky: Hehehe, kali aja bacanya seperti bahasa Indonesia.
Sendy: Gini-gini kan eneng mahasiswi atuh. Dasar akang, ngeledek aja.
Ricky lalu diikuti Sendy menuju pintu depan hotel, dan mereka masuk ke dalam. Resepsionis Sally agak heran melihat Ricky membawa seorang gadis berpakaian rumahan, dengan kaos warna kuning dan rok selutut warna putih.
Sally: Ricky, ini siapa? Pacar kamu?
Ricky: Bukan mbak, dia salah satu penghuni kos-an sama dengan saya.
Sally: Terus kenapa kamu bawa dia ke sini?
Ricky: Habisnya mbak, di tempat kos gak ada orang, jadi dia parno gitu maksa ikut saya.
Sally: Hihihi, pacar bukan tapi ikut kamu.
Ricky: Maklumlah mbak, lagian kasihan juga kalau ditinggal sendiri.
Sally: Jadi tempat kos gak ada yang jaga dong?
Sendy: Tenang aja mbak, ada satpam komplek yang jagain.
Sally: Hmm, nama kamu siapa ya?
Sendy: Namaku Sendy, mbak. Panggil saja neng.
Sally: Salam kenal ya neng, nama saya Sally dan saya resepsionis.
Sendy lalu melihat Ricky yang sudah berpakaian ala bellboy.
Ricky: Neng, nanti sore pulang ya. Tahu sendiri kan saya pulangnya larut.
Sendy: Iya atuh kang, selamat bekerja!
Ricky hanya tersenyum lalu ia mulai bekerja, selama itu Sendy duduk di sofa dekat meja resepsionis. Sendy lalu melihat Sally sedang berbicara dengan beberapa tamu hotel baru yang akan menginap di situ mulai hari ini. Sendy tahu itu karena Sally memberikan kunci pada tamu hotel itu, dan mencatatnya di sebuah buku.
Sore tiba, dan Ricky menelpon Rama untuk menjemput Sendy di SKYPILLAR HOTEL. Kebetulan arah pulang Rama dari tempat kerjanya berdekatan dengan hotel tempat Ricky bekerja, jadi ia tidak keberatan mengantarkan Sendy pulang ke tempat kos. Ricky lalu memberitahu Ayana kalau ia tadi membonceng seorang mahasiswi yang juga penghuni kosnya, tentu saja agar Ayana menyampaikan hal tersebut pada Akicha. Ayana lalu memberitahu Ricky kalau Akicha tidak mempermasalahkan itu, malah ia senang kalau Ricky tidak meninggalkan seorang wanita sendirian. Ricky semakin bahagia memiliki pacar yang sangat pengertian dan tidak cemburuan. Sebelum lupa, Ricky juga memberitahu Michelle kalau ia sudah memberikan kue ulang tahun pada pacarnya Akicha. Michelle pun sempat bertanya apakah Ricky memberikan hadiah, dan dijawab Ricky tidak ada karena Akicha memang tidak ingin diberikan hadiah.
Malamnya sekitar jam 8, di apartemennya tempat tinggal Akicha dan Ayana. Mereka tinggal di lantai 7, dan pemandangan dari jendela kamar mereka menunjukkan banyak bangunan yang lebih rendah di sekitar bangunan apartemen itu. Ayana sedang bercakap-cakap di telepon dengan seseorang.
Ayana: Oke, miss Haruka, terima kasih atas infonya.
Haruka: Iya, sama-sama Achan, kebetulan stock toko saya masih banyak.
Lalu beberapa percakapan lagi terjadi antara Ayana dan Haruka dalam bahasa Jepang, dan ditutuplah pembicaraan itu. Pembicaraan mengenai stock produk online shop Akicha dan Ayana.
Rekan bisnis online shop mereka adalah wanita yang seumuran dengan Akicha, Ayana dan Akicha biasa memanggilnya ‘Miss Haruka’. Haruka juga tinggal di Indonesia tapi di luar kota mengelola sebuah toko yang juga memiliki stock barang seperti produk yang dijual Akicha dan Ayana. Perbincangan di telepon pun sudah berakhir.
Akicha: So, what does Miss Haruka say?
Ayana lalu menjelaskan apa yang dikatakan Haruka tadi dalam bahasa Jepang pada Akicha. Yaitu Haruka akan mengirimkan stock produk dari tokonya kepada Akicha karena di tokonya Haruka produk itu kebetulan masih sisa banyak. Akicha hanya manggut-manggut.
Pukul 10 malam lewat beberapa menit, Ricky sudah meregangkan badannya di toilet pria lantai 1 dan mulai berganti pakaian di dalam salah satu bilik. Saat ia keluar, Bosnya baru masuk ke toilet itu.
Ricky: Eh, Pak Bos. Selamat malam.
Pak Bos: Malam, Ricky.
Mereka berdua sama-sama mencuci tangan di wastafel, lalu berbicara empat mata.
Pak Bos: Ricky, saya dengar-dengar tadi kamu ngajak salah satu penghuni kos ke sini ya?
Ricky: Iya, Pak Bos, habisnya kasihan kalau ditinggal sendiri, suka parno orangnya. Kenapa, Pak Bos marah ya sama saya?
Pak Bos: Hahaha, tidak kok. Ada bagusnya juga, tadi karyawan-karyawan lain sampai semangat banget kerjanya.
Ricky: Hah? Kok bisa semangat kerjanya, Pak Bos? Beneran nih?
Pak Bos: Iya, soalnya habis lihat bidadari sih, hahaha. Ngapain saya bohong.
Ricky: Oh, pantesan. Neng Sendy emang cantik sih.
Pak Bos: Iya, Ricky. Saya juga sempat lihat tadi. Tapi jangan sering-sering ya, kamu paham kan maksud saya?
Ricky: Tenang aja Pak Bos, saya juga cuma sekali ini ngajak neng Sendy. Takut pacar saya nanti cemburu kalau keseringan.
Pak Bos: Hmm, bagus deh. Eh, kamu sudah punya pacar, Ricky?
Ricky: Iya Pak Bos, 4 hari yang lalu jadiannya. Tadi pagi dia ulang tahun.
Pak Bos: Hahaha, selamat ya Ricky. Unik juga, baru jadian 4 hari udah ulang tahun. Terus gimana dengan anak saya?
Ricky: Terimakasih, Pak Bos. Maksud Pak Bos, Desy?
Pak Bos: Ya iyalah, kan anak perempuan saya cuma satu. Hahaha, lupa ya kamu.
Ricky: Aduh, maaf nih Pak Bos. Saya dari dulu sampai sekarang cuma nganggap Desy adik, gak lebih. Dan dia belum tahu kalau saya sudah punya pacar.
Pak Bos: Hmm, saya mengerti kok Ricky. Saya gak pernah maksa kamu untuk balas rasa suka anak saya pada kamu.
Ricky: Hehe, saya ucapin terimakasih deh kalau Pak Bos ngerti.
Pak Bos: Tapi besok waktu dia mampir, kamu langsung beritahu dia ya.
Ricky: Siap Pak Bos!
Ricky lalu pamitan pulang kepada Bosnya, dan seperti biasa ia sampai di tempat kos setelah 20 menit perjalanan. Ia langsung beristirahat, untuk memulihkan tenaga agar dapat menyambut hari esok.
Sabtu pagi, Ricky bangun pada pukul setengah 7 pagi. Ia langsung mengabari Akicha kalau ia sudah bangun, dan bergegas mandi sebelum kamar mandi ada yang memakai. Ricky sempat melihat Bobi yang baru saja selesai mandi dan sudah kembali masuk kamar. Selesai Ricky mandi, sudah ada Rama dan Andrew yang berdebat mengenai siapa yang mandi berikutnya.
Ricky: Yaelah Ram, Drew, ada apa nih? Dari tadi gue mandi dengar suara berisik kalian.
Rama: Ini loh Ky, gue mau mandi duluan.
Andrew: Tidak bisa Ram, I udah bangun duluan daripada you.
Rama: Iya, lu mungkin bangun duluan, tapi gue yang duluan mau masuk kamar mandi, lu kan tadi masih asyik sosmed-an.
Andrew: Tetap saja Ram, karena I lebih dulu bangun jadi I yang lebih dulu mandinya.
Ricky: Heh, udah-udah, mending kalian berdua suit gunting batu kertas.
Andrew dan Rama segera suit, dan hasilnya Andrew yang mengeluarkan batu menang melawan Rama yang mengeluarkan gunting. Rama dengan kesal pun membiarkan Andrew mandi duluan, ia terpaksa menunggu selesainya Andrew. Ricky tertawa melihat ekspresi muka Rama, tiba-tiba pintu kamar mandi yang satu lagi terbuka, dan Marina keluar dari sana.
Marina: Pagi mas Ricky, mas Rama.
Ricky, Rama: Pagi, mbak Marina.
Marina: Hihi, mas Rama kenapa kok kayak lagi kesal?
Ricky: Gimana gak kesal mbak, si Rama kalah giliran mandi dengan Andrew karena kalah suit.
Marina: Oh, gitu ya. Mas Rama kan bisa mandi sekarang, mumpung masih kosong kamar mandi yang satu lagi.
Rama: Eh, gak usah mbak. Saya nunggu Andrew selesai aja.
Ricky: Dia gengsi mbak kalau kamar mandi itu kebanyakan cewek yang mandi di sana.
Rama: Diem lu, monyong!
Marina: Hihihi, gak usah gengsi deh mas Rama. Silahkan mandi aja, sebelum Elaine datang mandi.
Karena Rama melihat Elaine baru turun dari tangga dengan handuknya dan lipatan seragam sekolah, ia segera memasuki kamar mandi yang baru saja Marina pakai. Elaine sendiri terkejut melihat Rama ‘menyerobot’ untuk mandi. Elaine lalu menggedor-gedor pintu kamar mandi itu, yang membuat Ricky dan Marina tertawa.
Ricky dan Marina berlalu ke kamar masing-masing, di kamarnya Ricky mengirim SMS pada Michelle.
Ricky: Lele sayang, lagi apa?
Michelle: Huuuh, kak Ricky. Bikin kaget aja, lagi di dalam kelas nih.
Ricky: Oh iya, hahaha. Nyimak pelajaran yang bener ya.
Michelle: Hmm, udah ya Kak.
Ricky tidak membalasnya lagi, ia lalu melihat waktu sudah menunjukkan pukul 07:15, dan langsung Ricky berangkat kuliah. Saat tiba di kelasnya, Ricky langsung memberitahu pacarnya. Jerry dan Ega sudah masuk kelas juga.
Ricky: Jadi, gimana Ga? Veranda udah baikan?
Ega: Oh iya Ky, owe ucapin terima kasih sekali lagi udah ngantar dia 2 hari lalu.
Ricky: Sip deh, kemarin dia udah baikan?
Ega: Owe lihat sih kemarin udah gak pucat lagi mukanya, tapi tetap cuma makan bubur.
Ricky: Nah, lu sendiri gimana?
Ega: Kalau owe, kemarin tetap makan bubur biar samaan dengan Ve.
Jerry: Jadi Ga, sariawan lu udah sembuh kemarin?
Ega: Udah dong, dari kemarin emang udah sembuh sariawan owe.
Jerry: Hahaha, bener ya pacar lu sempat bilang ‘Ganteng-Ganteng Sariawan’?
Ega hanya mengangguk, mereka bertiga lalu membicarakan mengenai materi kuliah berikutnya, dan tak terasa perkuliahan pun dimulai pada pukul 8 pagi.
Hari Sabtu itu, Ricky juga tidak bertemu Melody. Melody makan di kantin Gedung Barat, karena ingin sesekali makan di sana yang tidak terlalu ramai. Ia melihat Maya dan Randy yang duduk semeja agak jauh dari mejanya dan terlihat mesra. Melody tidak merasa cemburu, ia hanya membayangkan kalau saja pasangan itu adalah Ricky dan dirinya. Dan ia segera membuyarkan khayalannya itu, karena tahu kalau itu tidak mungkin, Ricky sangat mencintai Akicha. Makan paginya itu dibarengi dengan sedikit rasa sedih karena melihat Randy dan Maya, seperti mengharapkan kejadian yang sama antara dirinya dan Ricky.
------------------------------------------------------------
Sehabis makan, Ricky seperti biasa menuju tempat kerja, dan pacarnya sudah pulang ke apartemen. Ricky bicara pada Desy saat sampai di sana, mengenai hubungannya dengan Akicha. Desy mendengarkan penuturan Ricky dari awal sampai akhir, termasuk anggapan Ricky pada Desy selama ini, akhirnya Desy bisa menerima kalau perasaannya bertepuk sebelah tangan dan ia senang kalau ‘abangnya’ bahagia dengan punya pacar.
Sorenya, Ricky bersiap mengantar Desy pulang, tapi ia akan memberitahu pacarnya dulu.
Ricky: Desy, aku beritahu pacarku dulu, biar dia gak cemburu.
Desy: Oh, jadi bang Ricky tiap kali jalan dengan cewek lain pasti beritahu Aki-san?
Ricky: Iya dong, hari ini juga Akicha dan Ayana aku ajak makan malam di tempat kos. Jadi aku harus beritahu dia kalau aku ngantar kamu pulang dulu.
Desy mengangguk, dan Ricky bertukar pesan dengan pacarnya. Akicha ternyata sedang bersama Ayana di mobilnya, mereka sedang di perjalanan ke tempat kos. Ricky menyebutkan nama Desy saat memberitahu pacarnya kalau ia akan mengantar ‘adiknya’ pulang. Komunikasi selesai, dan Ricky langsung mengantar Desy pulang. Desy sepertinya sudah bisa menerima kalau perasaannya tidak akan terbalas oleh Ricky, dan ia pun mulai menganggap Ricky sebagai abangnya, meskipun Desy punya abang kandung yang masih tinggal di luar negeri untuk kuliah.
Saat Ricky tiba di tempat kos, ternyata belum semua penghuni kos pulang. Marina, Rama, dan Andrew belum pulang dan Akicha serta Ayana hanya mengobrol dengan Jeje di ruang tamu, para penghuni kos lainnya ada di kamarnya, begitu juga Ibu Kos. Malam pun tiba, sebelum memulai makan malam, Ricky memperkenalkan pacarnya itu pada seluruh penghuni kos, mulai dari Ayah dan Ibunya Jeje, juga Jeje karena kadang Akicha lupa namanya. Barulah Akicha dikenalkan Ricky pada Marina, Elaine, Kinal, Rama, Andrew, Sendy, Bobi, Maya, Naomi, dan Donny.

Setelah perkenalan itu, makan malam di malam Minggu itu dimulai, Akicha diapit Ayana dan Ricky duduknya. Ricky sendiri diapit Akicha dan Naomi, yang tanpa disadarinya kedua gadis itu sama-sama mencintai Ricky. Naomi berusaha tidak menunjukkan rasa kecewa ataupun cemburu mengetahui Ricky memacari Akicha. Maya juga sepertinya ceria, ia mendengar curhatan Marina soal pacarnya Charlie di luar negeri yang tadi video call dengannya saat baru pulang ke tempat kos. Maya sendiri juga menceritakan pada Marina tentang hubungannya dengan Randy yang semakin baik. Rama dan Andrew saling menceritakan pengalaman mereka PDKT dengan wanita yang mereka sukai di tempat kerja dan didengar oleh Elaine, Kinal, dan Sendy. Ayahnya Jeje juga bercerita kalau ia tadi menilang beberapa anak SMP yang ugal-ugalan dan membuat Jeje serta Ibu Kos tertawa. Bobi hanya menjadi pendengar dari semua pembicaraan, ia duduk diapit Elaine dan Kinal. Sendy duduk diapit Rama dan Andrew, sesekali ia pura-pura manja pada mereka berdua untuk mengganggu kedua karyawan jasa delivery itu yang tengah membahas wanita yang mereka suka di tempat kerja.

Sehabis makan malam, Akicha dan Ayana pamit pada semua penghuni kos, Ricky mengantar mereka ke depan pintu kos. Saat duduk di kemudi mobil dengan Ayana di sampingnya, Akicha melambaikan tangan pada Ricky yang juga membalas lambaian tangannya. Mereka berniat jalan-jalan ke taman bermain hari Minggu esok, karena tanggal 5 merupakan hari raya dan Ricky libur kerja. Mobil Akicha pun sudah menjauh dari komplek perumahan tempat kos itu.

TO BE CONTINUED...


By: E.D.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Between Dream And Reality, Part 12

GALLANT IMPACT, Chapter 25

GALLANT IMPACT, Chapter 29